Selasa, 11 Desember 2012

BAGAIMANA MELAYANI ORANG SAKIT


Di facebook ini banyak sekali anak Tuhan menulis renungan-renungan penghiburan, tentang kebaikan Tuhan. Itu baik, itu benar. Saya sendiripun berkali-kali melakukannya. Tapi sampai kapan anda membutuhkan penghiburan? Beberapa hari lalu, di final Liga Champions, Barcelona berhasil melibas Manchester United 3 : 1. Siapakah yang kembali dengan sorak sorai? Siapa yang butuh penghiburan?

Penghiburan hanya dibutuhkan orang-orang yang kalah, yang babak belur, yang terlibas, yang terbanting. Baiklah, sesekali kita mungkin terbanting kalah. Tapi haruskah kita kalah setiap hari?

Mengapa hari demi hari kita selalu kembali pada Yesus dengan air mata luka, sakit hati, kekalahan, rasa frustrasi? Mengapa kita setiap hari hanya menangis di depan kaki Tuhan dan berkata: Yesus, tolonglah aku... kasihanilah aku... huuuu..uuu.."??

Itukah yang Tuhan harapkan dari kita? Apakah Yesus merancang kita menjadi pecundang agar dapat merengek senantiasa di hadapanNya sehingga Ia bisa menghibur kita? Kapan lagi kita datang pada Tuhan dengan sorak sorai kemenangan? Dengan rasa bangga akan namaNya yang dasyat?

Saudaraku...
Yesus merancang anda dan saya sebagai pemenang. Lihat, yang namanya pemenang, tidak datang menjumpai Bapanya dengan babak belur dan letih lesu. Seorang pemenang datang pada Bapanya dengan rasa girang. Sukacita. Sorak sorai. Bapa, aku menang! Bapa, aku naik kelas! Aku berhasil! Terimakasih, Bapa! Itu berkat Engkau!

Jadi marilah kita berhenti menjadi cengeng tersedu sedan. Berhentilah menghiba-hiba di kaki Yesus. Ada orang yang sampai berpuasa berminggu-minggu hanya karena mengharapkan, menghiba-hibakan, pertolongan Tuhan atas gunung persoalannya. Sejak pagi hingga petang hari meraung dan mengadukan segala keluhan-keluhannya. Untuk apa? Janganlah berpuasa untuk menghiba-hiba pertolongan Allah. Kalau kita berpuasa, berpuasalah untuk mematikan kehendak daging kita, untuk menaklukan pikiran dan hati anda ke dalam kebenaran, untuk mempermudah anda menjadi manusia roh, untuk meningkatkan kepekaan jiwa anda akan suara Roh Kudus.

Bukannya tidak boleh menangis karena hati yang babak belur di hadapan Tuhan, tapi karena itu berbeda dari konsep rencana Allah akan diri kita sebagai seorang pemenang, maka sudah pasti hal itu cukup merisaukan hati Bapa kita. Seorang berjiwa pemenang yang kebetulan kalah, akan dapat dengan sendirinya menenteramkan hatinya, dan tidak kehilangan kepercayaan diri atau mengalami guncangan mental. Bagi seorang berhati pemenang, menangis menghiba-hiba ketika kalah, itu biasanya memalukan!

Menangislah karena bahagia atas segala kebaikan Allah! Menangis karena sukacita, itu airmatanya para pemenang!

Saudaraku...
Yesus memiliki  visi yang luar biasa atas kita.

Apakah anda memiliki visi tentang anak cucu anda? Mungkin visi anda seperti ini: anak-anakku kelak akan menjadi orang-orang hebat. Mereka akan kompak, seia sekata, orang-orang yang terpandang dan terhormat di tengah-tengah masyarakat.

Jika anda diijinkan hidup lagi dua ratus tahun setelah anda mati, dan melihat anak cucu anda yang banyak itu ternyata benar-benar hidup seperti visi anda, apa yang anda rasakan? Tentu saja anda akan sangat puas dan bangga. Sebaliknya, apa yang anda rasakan ketika hal sebaliknya yang terjadi? Anda menemukan keturunan anda dimana-mana hidup sebagai maling-maling jalanan, pecandu narkoba, menjadi pelacur, peminta-minta, miskin lagi tukang bertengkar pula. Apa yang anda rasakan menyaksikan semua itu? Tentu saja hancur. Pilu. Kecewa. Sesak di dada.

Saudaraku yang baik...
Tahukah anda apa visi Yesus tentang kita, anak-anakNya, sebelum Ia terangkat ke sorga? Visi yang luar biasa, mengenai kehidupan dalam kasih, tentang kerukunan dan persaudaraan, tentang cara hidup yang menjadi teladan, tentang terang dan garam, banyak sekali. Dan, khusus di artikel ini, kita akan melihat visi Yesus tentang kehidupan anak-anakNya yang penuh kuasa.

Mengenai kuasa sebagai anak-anakNya, inilah visi Yesus tentang anda dan saya:

Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya (baca: anak-anakKu): mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Sekarang, mari akui apa yang berlangsung dalam kehidupan rohani kita. Apakah kita telah hidup di dalam visi itu? Ataukah kita terus menerus membuat Yesus kecewa, pilu, sesak di dada karena jauh panggang dari api?

Yang paling menyesakkan Yesus, bukan saja kita gagal hidup dalam visiNya itu, bahkan parahnya lagi, sebagian besar kita malah menyangkal visiNya itu berlaku atas kita.

Sebagai pendeta, dengan enteng kita berkotbah dari mimbar: "Ah, visi itu hanya untuk zaman para rasul saja! Kau tak berhak menyuruh orang sembuh dalam nama Yesus! Kau ini bukan rasul! Menyembuhkan dalam nama Yesus, itu dari setan! Siapa kau ini berhak mengusir setan? Jangan sombong! Jangan tinggi hati! Kami saja yang pendeta belum tentu berhak. Apalagi kau yang cuma jemaat awam. Tahu apa kau soal Tuhan?"

Lalu kita, sebagai jemaat awam, terintimidasi dengan ajaran pendeta-pendeta sesat ini, karena kita sendiri tidak mengerti kebenaran. Kita hanya boleh berkata: "Amen, Pak Pendeta..." Ketika ada yang mencoba menggugat kotbahnya itu, dengan cepat orang-orang akan menuding hidungnya: "Hei, bertobat kau! Dia itu hamba Allah Yang Maha Tinggi! Dia itu telah ditabalkan! Kau ini siapa? Tuhan sudah berbicara langsung kepadanya, mana kau tahu itu? Jadi kalau Pak Pendeta bilang tidak bisa, ya tidak bisa!"

Dengarlah visi iblis tentang gereja kita: mereka harus menjadi lemah, mereka harus meragukan firman Kristus, mereka harus mengintimidasi iman mereka satu sama lain, mereka harus ketakutan setiap saat, mereka harus kebingungan dan tidak percaya diri membaca Alkitab, mereka harus menyangkal kuasa yang telah diberikan Allah kepada mereka, mereka harus terikat kepada kedagingan, mereka harus mulai kompromi dengan dosa dan rupa-rupa ajaran nenek moyang mereka yang kafir, sebab mereka harus bersama-sama dengan kita kelak di neraka!

Hei, saudara. Benarkah kita ini anak Allah? Benarkah gereja kita sekarang ini masih gereja Kristus? Apa sudah dikudeta iblis? Di atas visi siapakah kerohanian kita sekarang ini berjalan? Visi Yesuskah atau visi iblis?

Bertobatlah dari kebebalan kita. Bertobatlah dari kebodohan. Bertobatlah dari ketakutan-ketakutanmu!

Maaf, jika saya benar-benar keras kali ini. Terlalu banyak orang-orang berjiwa  konselor menulis penghiburan-penghiburan bagi kecengengan rohani kita di facebook ini. Sesekali anda perlu mendengar nada bicara seorang penginjil!

Saya harus menyampaikan suara ini kepada saudara semua: visi Yesus tentang dirimu adalah visi untuk seorang pemenang, bahkan lebih dari pemenang! Ia merancang engkau sebagai seorang pahlawan bagi KerajaanNya, Kerajaan Tak Terkalahkan! Dan sudah saatnya anda berdiri disana!

Saudaraku dalam Kristus Yesus....
Kenalilah kasih karunia Allah. Ketahuilah apa yang telah diberikan Allah kepadamu ketika engkau menerima Yesus. Ia telah memberimu segalanya. Segalanya! Segalanya!

Segala sesuatu dalam hidupmu dirancangNya, dan itu pasti terjadi jika engkau tinggal di dalam Dia, berakhir dengan "Happy Ending"! Rancangan yang ada padaNya untukmu adalah rancangan sukacita. Segala sesuatu yang berlangsung di hidupmu -meskipun saat ini terlihat berat-, akan berakhir dengan indah bagimu. Itu bagianmu yang telah dikerjakan Yesus di kayu salib! Seperti film India, engkau sedang membintangi sebuah cerita kehidupan yang pasti berakhir manis bagimu! Yang diminta dari anda ialah: jangan kuatir sedikitpun, jangan gamang, jangan takut, tetapi percayalah kepadaNya!

Ia telah memberi anda kepastian keselamatan, berkat, kesembuhan, kebahagiaan, kerukunan keluarga, kemenangan, bahkan kuasa Allah!

Saudaraku kekasih...
Yesus telah memberi kita kuasa Allah! Apakah saudara sudah mengerti tentang ini? Dapatkanlah pengertian ini sekarang.

Roh manusia anda, jika benar anda telah bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi anda, dan tidak memiliki lagi sesuatu yang lain di dunia maupun di alam roh untuk disembah, apakah patungnya seseorang siapapun itu di bumi atau di sorga, jmat-jimat, tangkal-tangkal, perjanjian dengan dukun, maka roh anda telah lahir baru dan dimeteraikan dengan Roh Kudus. Roh Kudus dan roh anda menyatu, sebagaimana meterai menyatu dengan surat. Roh Kudus adalah tanda bagi penguasa dunia ini bahwa engkau milik Allah.

Di dalam Roh Kudus terkandunglah seluruh karakter dan kuasa Allah. Tidak ada satupun yang terkandung di dalam Allah yang tidak terkandung di dalam Roh Kudus. Jadi pergilah bercermin. Lihatlah ke dalam dirimu. Ketahuilah bahwa di kedalaman sana, didalam dirimu sendiri, berdiam Roh Allah Yang Maha Tinggi! Rasakanlah getaran itu!

Dan kabar besar berikutnya adalah: anda diberi otoritas untuk memakainya, memakai kuasa Allah Yang Maha Dasyat itu!

Otoritas adalah kewenangan yang sah untuk memakai sesuatu. Jika anda seorang menteri negara, anda memiliki kewenangan yang sah untuk mempergunakan uang negara secara benar di departemen anda. Demikianlah anda diberi otoritas memakai kuasa Allah, sebagai pertanda bahwa anda ini anakNya.

Bayangkanlah jaringan listrik. Listrik yang mengalir di rumah anda itu tentu tidak berasal dari anda sendiri. Listrik itu berasal dari PLN. Tetapi karena anda dan PLN ada perjanjian tertentu, maka listrik itu dialirkan ke rumah anda. Jadi sekarang, anda telah memiliki otoritas untuk memakai listrik itu. Anda tidak perlu lagi harus membuat permohonan kepada PLN: Mohon diberi ijin menyalakan lampu kamar. Itu gagasan bodoh! Lebih bodoh lagi ketika anda membuat permohonan: Mohon kesediaan PLN agar sudi kiranya datang menyalakan lampu kamar saya.

Anda telah diberi otoritas memakai kuasa kuasa Allah oleh darah perjanjian Yesus Kristus, untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan melakukan mukzizat. Sama halnya dengan permohonan pada PLN tadi, adalah ide bodoh ketika anda berdoa memohon kepada Tuhan: "Mohon diberi ijin mengusir setan ini ya Bapa", dan lebih bodoh lagi: "Mohon Bapa meletakkan tangan atas orang ini dan menyembuhkannya..". Itu sama bodohnya dengan seorang pengerja gereja yang pernah berdoa begini: "Oh, Tuhan Yesus, antarkanlah jiwa-jiwa ke rumahMu ini!" Dengan berdoa begitu, ia menyuruh Yesus pergi menginjil ke luar sana, sementara ia dan seisi gereja tinggal menunggu dengan harap-harap cemas. Dan ketika doa itu tidak terjadi, mereka berkata: "Jadilah kehendak Tuhan..." Itu bodoh!

Apakah anda selama ini mempraktekkannya? Sekarang anda harus tahu, itu keluar dari rencana Allah. Itu gagasan yang bodoh dan bebal. Dalam istilah Brother William, itu kerendahan hati yang palsu. Berdoa meminta agar Tuhan menyembuhkan orang sakit, sama dengan berdoa meminta Tuhan pergi menjala jiwa-jiwa. Itu bukan bagian Tuhan, itu bagian kita! Itu telah diperintahkan kepada kita, dan kita telah diberi kewenangan untuk melakukanya!

Saudaraku...
Tahukah anda betapa gemasnya Tuhan Yesus melihat segala kebodohan dan kekalahan kita selama ini? Jika tulisan ini sudah terasa mewakili suatu perasaan gemas, anda harus tahu, jauh lagi kegemasan dan kegeraman Tuhan kita!

Tapi saya tidak hanya bermaksud untuk menceritakan atau merepresentasikan kegemasan Tuhan. Saudaraku, anak-anak Allah yang sangat dikasihiNya, saya juga akan memaparkan secara ringkas bagaimana caranya mempraktekkan kuasa Allah, yang dapat anda kembangkan di rumah dan pelayanan saudara.

Pertama, milikilah kesadaran bahwa anda ini pemenang, dirancang Allah di dalam kasih karuniaNya sebagai imam, sebagai raja-raja yang memerintah, sebagai pahlawan-pahlawan gagah perkasa Kerajaan Surga. Jangan minder lagi sebagai orang kristen. Jangan menunduk-nunduk seperti bangsa terjajah. Di dalam Kristus, anda sudah merdeka!

Kedua, sadarilah bahwa otoritas sebagai anak Allah itu ada padamu. Jangan kait-kaitkan otoritas itu dengan jabatan di gereja, dengan keadaan-keadaan sosialmu. Jangan katakan: "aku kan bukan pendeta, tidak mungkin kuasa Allah ada padaku." Itu salah! Jika Allah tunduk pada status-stauts sosial yang dibuat manusia, tidak mungkin Dia menyebut anda anakNya. Ia pasti menyebut anda budak-budakKu yang bodoh! Tidak saudaraku. Jangan berkata hanya pendeta yang dapat menyembuhkan orang sakit, hanya pendeta yang diberi otoritas. Anda, tidak peduli apakah anda ini tamat SD,  STh, atau SH, diberi otoritas yang sama untuk mengusir setan, menyembuhkan yang sakit dan melakukan mukzizat dengan yang diberikan kepada Petrus! Dengar, Petrus! Paulus! Filipus!

Maka lihatlah, anda dan lebih-lebih saya si kecil menurut ukuran dunia ini telah dipilih Allah untuk mempermalukan kesombongan orang-orang besar! Mereka akan menghabiskan uang ratusan juta rupiah berobat ke luar negeri mengobati sakit penyakit mereka, tetapi tetangga mereka yang mengidap penyakit yang sama, anda hanya menompangkan tangan dan mereka menjadi sembuh! Dan setelah itu, mereka akan pulang dari luar negeri dan datang pada anda: "Tolong sembuhkan juga lah saya, Pak..."

Apa yang harus anda lakukan saat melayani orang sakit?
  1. Letakkan tangan anda di tempat yang sakit. Tapi ini juga bukan satu keharusan. Anda juga dapat menyuruhnya berbuat sesuatu tanpa meletakkan tangan.
  2. Katakan perintah anda, dengan pasti dan tegas. Anda tidak harus berdoa dulu. Kalaupun anda ingin berdoa dulu, janganlah salah berdoa. Jangan anda memohon Tuhan yang menyembuhkan orang itu (itu namanya melemparkan tanggungjawab yang telah diperintahkan kepada anda oleh Tuhan), tapi berdoalah mengucap syukur bahwa Allah telah memperkenankan engkau memakai kuasaNya yang dasyat itu, serta supaya oleh pelayanan itu, kuasa Allah dinyatakan dan namaNya dipermuliakan. Berikut contoh-contoh perintah itu: "Hei kau penyakit tumor (mis.nya dia sakit tumor), aku perintahkan kau lenyap sekarang juga, dalam nama Yesus!" Bisa juga: "Dalam nama Yesus, sembuhlah!" Silakan kembangkan sendiri kalimat perintah anda. Jangan lembek, jangan bernada memohon kepada penyakit, tetapi tegas dan pasti, mencerminkan otoritas.
  3. Setelah memberi perintah, anda harus percaya perintah anda itu telah terjadi. Anda jangan tegang. Rileks saja. Jangan berpikir bahwa kesembuhan itu terjadi karena anda, sehingga tidak mungkin terjadi. Saya mau beritahukan anda hal ini: yang anda lakukan saat memberi perintah itu bukanlah semacam mengeluarkan tenaga dalam, kayak di film kungfu, tidak! Yang sedang anda lakukan ialah memencet sakelar lampu di kamar anda. Arus listriknya sudah tersedia stand bye disana sejak lama, siap-siap menunggu aksi anda memencet sakelar, maka lampu itu akan menyala. Ada baiknya gambaran listrik dan memencet sakelar lampu ini anda ingat ketika anda melakukan pelayanan ini, itu akan sangat membantu menenteramkan diri anda dari ketegangan.
Tetapi sebelum anda melakukan pelayanan ini, pikiran anda harus dipenuhi kesadaran betapa besarnya Allah yang anda layani dan yang tinggal di dalam anda, sampai anda dapat melihat betapa kecil rendahnya penyakit itu. Anda harus datang seperti Daud saat ia menatap Goliath: Cicunguk yang satu ini! Kutu yang satu ini!

Saat anda hendak memancarkan kuasa Allah untuk menyembuhkan penyakit, mengusir setan, bahkan untuk memindahkan gunung, anda harus menjadi seorang agresor. Jangan beri respek sedikitpun pada penyakit itu. Dengan memandang Allah, anda akan memandang semua itu seperti sampah rendahan yang hina dina di hadapan kuasa Allah yang Maha Tinggi!

Inilah yang memenuhi hati dan pikiran Daud saat ia dengan pasti dan tenang melangkah mendekati Goliath. Tangannya yang kecil tertuju ke hidung Goliath: "Dengar cicunguk, kau akan mati hari ini karena Allah Israel Yang Ajaib itu telah menyerahkanmu ke tanganku!" Anda harus memiliki itu di dalam hati anda saat melakukan pelayanan ini.

Jika tidak, jika ada keraguan sedikitpun, jika anda gamang dan berdebar-debar, jika anda tegang dan ragu-ragu, kemungkinan besar anda akan gagal. Lebih baik tunda mengeluarkan perintah saat hal ini anda alami, dan kembalilah saat anda telah siap. Kuasa Allah tidak dapat bekerjasama dengan jiwa yang kalah. KuasaNya yang dasyat itu hanya akan bersekutu dengan jiwa (hati dan pikiran) yang pemenang.

Saya menuliskan semua ini bukan karena melihat begitu banyak orang telah berhasil. Saya sendiri telah berkali-kali mengalaminya. Oleh kuasa nama Yesus, telah cukup banyak saya terlibat dalam mengusir setan dari orang-orang yang kesurupan dan menyaksikan setan-setan itu keluar sepenuh ketakutan, dan telah sering juga saya meletakkan tangan atas orang sakit dan orang itu sembuh. Terakhir, sekitar satu minggu yang lalu, di suatu malam, istri saya demam. Saya letakkan tangan saya (sementara dada saya dipenuhi kesadaran akan kuasa Allah yang saya layani sehingga mata saya menatap penyakit itu seperti sampah yang sudah kalah), dan lima menit kemudian, istri saya banjir keringat dan sembuh.

Hari minggu kemarin, tengah malam, saya harus pergi naik motor mengantarkan sesuatu ke kota, Hujan lebat. Awalnya saya tidak terlalu terganggu. Tapi lama-lama, saya jengkel juga karena perjalanan saya menjadi sangat terganggu. Lalu saya arahkan tangan kiri saya ke langit, dan dengan tegas (sementara dada saya dipenuhi kesadaran akan kuasa Allah yang saya layani sehingga mata saya menatap hujan itu seperti pecundang yang sudah kalah), saya perintahkan hujan itu berhenti selama saya dalam perjalanan, didalam nama Yesus. Dan....hujan itu berhenti selama saya di perjalanan, lalu setelah sampai, turun lagi selebat-lebatnya bahkan dengan petir menyambar-nyambar segala.

Bicara tentang petir, saudara ipar saya, pernah sangat terganggu oleh petir di tengah malam. Anak mereka yang masih bayi jadi sangat ketakutan dan pucat. Lalu saudara ipar ini keluar dan menghardik petir itu dengan keras, didalam nama Yesus. Dan.... sepanjang malam, tidak ada petir lagi!

Seorang saudara seiman lainnya, pergi berkunjung ke rumah familinya. Di halaman, anak-anak bermain berlari-lari kesana kemari. Tiba-tiba, anak familinya itu terjengkang dengan kakinya tertekuk. Anak itu menjerit-jerit, karena tentu tulang kakinya patah. Saudara kita ini segera berlari dan dengan keras memerintahkan tulang itu kembali normal di dalam nama Yesus. Dan... anak itu sembuh seketika. Kakinya tidak sakit lagi dan tak perlu dibawa kemana-mana.

Siapakah saya? Siapakah teman-teman kita itu? Kami bukan pendeta. Saya sendiri hanyalah seorang PNS golongan rendah. Tapi semua itu membuktikan bahwa anda dan saya, dan juga mereka yang kita sebut pendeta, sama-sama anak Allah. Roh Kudus yang ada di dalam anda, sama dengan Roh Kudus yang ada di dalam Petrus!

Tetapi saya bersyukur dapat mengenal seorang pendeta yang rendah hati dari Bandung, bernama Davy Hermanus, pengasuh Seminar The Elijah Challenge di Indonesia. Dia mengajari kami akan hal-hal yang saya tuliskan di artikel ini dan memberanikan kami untuk percaya bahwa kuasa Allah didalam kami sama dengan kuasa Allah yang ada di dalam setiap orang percaya dari zaman mana pun. Saya berharap lebih banyak gereja di Indonesia yang mengundang dia untuk berbicara dalam seminar.

Saya telah menuliskan artikel ini kepada anda, dan berharap kita semua dapat hidup seturut dengan visi Kristus Yesus. Lakukanlah. Sembuhkanlah orang sakit. Ketika anda percaya, anda sesungguhnya memiliki iman yang cukup. Jangan bingung dengan pengertian "iman sebesar biji sesawi". Saya membaca satu tulisan di fcebook ini, yang mengajak pembaca untuk memiliki iman sebesar biji sesawi. Yang salah dari tulisannya itu adalah dasar tulisannya. Dasar tulisannya adalah: sebab kita belum memiliki iman sebesar biji sesawi. Salah!

Yesus memakai istilah "biji sesawi" untuk menggambarkan ukuran yang terkecil. Masih adakah orang yang lebih rendah imannya dari anda? Jika masih, berarti iman anda lebih besar dari biji sesawi. Jika tidak ada lagi, jika anda menemukan bahwa iman anda akan Yesus adalah yang paling kecil di seluruh dunia, berarti andalah pemilik iman sebesar biji sesawi!

Tidak ada iman lagi yang lebih kecil dari biji sesawi! Itu adalah gambaran Yesus akan iman yang terkecil. Tidak ada lagi ukuran yang lebih dari situ dlam gambaran Yesus saat itu.

Yang menghalangi anda selama ini bukanlah iman anda yang kurang, tapi jiwa anda yang gamang, hati anda yang berdebar-debar, jiwa yang kerdil yang dipenuhi keragu-raguan. Atasi jiwa anda. Atasi pikiran dan hati anda, itulah yang harus anda lakukan, bukannya malah mendakwa diri anda belum memiliki iman sebesar biji sesawi. Ingat, iman adalah karunia Roh Kudus. Ketika anda percaya akan Yesus, anda langsung diberikan iman, jika itu yang terkecil, berarti itu  seukuran biji sesawi, yang sudah cukup untuk memindahkan gunung.

Kiranya anda semua dapat benar-benar hidup dalam kuasa Allah. Dengar firman Tuhan ini (1 Korintus 4:20): "Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa". Dan visi Yesus akan kita semua adalah menjadi anak-anakNya yang hidup dalam kuasa itu. Artikel ringkas ini akan menuntun anda melakukannya. Tidak perlu harus menunggu seorang jenderal rohani yang berdiri di panggung KKR raksasa datang ke kota anda. Anda, anda, anda, diberi kuasa yang sama untuk melakukannya!

Saya tidak pernah bermimpi suatu saat akan menjadi seorang yang berdiri di panggung KKR. Pertama, saya bukan pendeta, jadi orang tidak akan terpikir untuk mengundang saya. Kedua, saya ini tidak pandai berkotbah. Jangan suruh saya berdiri di atas panggung. Bisa-bisa anda akan tertawa terus melihat seorang kampung yang gugup, gemetaran, jangan-jangan pingsan lemas karena grogi dan anda menjadi repot karenanya. Tetapi bukan berarti kuasa itu tidak ada dalam saya, dan anda. Kita, sebagaimana yang saya rencanakan, dapat melayani orang-orang sakit dengan berkunjung langsung ke rumahnya, menyembuhkan dia dan menceritakan Injil kepadanya.

Sebagai pemula, terapkanlah metode yang telah saya tulis ini kepada diri anda, ketika anda sakit gigi, sakit kepala, kebas-kebas, atau apapun penyakit anda. Lalu kepada anggota keluarga anda yang sakit. Dan selanjutnya, anda akan cukup terlatih untuk melayani tetangga atau teman-teman anda yang sakit. Ingat, kita bukan sekedar menyembuhkan, tapi untuk membawa jiwa kepada Yesus. Tidak ada gunanya sembuh di bumi tapi saat mati, masuk neraka. Jadi kita menyembuhkan untuk menginjili orang itu.

Ini adalah akhir zaman. Kita tidak tahu ada berapa tahun yang tersisa bagi kita. Jadi, mari berbuat sesuatu sesuai visi dan kehendak Yesus Kristus, agar nyata di mata orang-orang bahwa Dia adalah Tuhan yang asli dan yang hidup, dan agar lebih banyak lagi jiwa yang deselamatkan.

Selamat melayani orang-orang sakit dan yang kesurupan, untuk Injil Yesus.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Dikutip dari sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar