Selasa, 17 Desember 2013

INGIN KAYA ?


Sekarang ini banyak seminar-seminar yang menawarkan cara-cara untuk cepat menjadi kaya bukan dengan cara yang konvensional tetapi dengan cara-cara ekonomi modern. Ada yang menawarkan bisa memiliki pengelolaan properti tanpa mengeluarkan uang atau membayar pinjaman, ada yang menawarkan pelipat gandaan uang di dalam bisnis komoditi, perdagangan mata uang, saham, menimbun barang-barang tertentu, dll. Semuanya menjanjikan satu hal : cepat kaya. Kemudian dengan memiliki banyak kekayaan, orang bisa menikmati hidup dengan super nyaman dan super bahagia ...

Banyak anak-anak Tuhan yang tergoda untuk “nimbrung” ke dalam pola pikir yang dimasyarakatkan itu, bagaimana caranya dengan modal yang kecil bisa meraup keuntungan besar dan memperoleh kekayaan yang diidam-idamkan. Cepat kaya, adalah kata sakti yang menghipnotis kehidupan masyarakat di jaman modern ini.

Mau cepat kaya, lambat kaya, biasa-biasa saja atau menikmati hidup bersama dengan Tuhan - semuanya itu adalah pilihan hidup. Akan tetapi di balik itu semua masing-masing ada konsekuensinya, sesuai dengan Hukum Roh di dalam Alkitab. Firman Tuhan di dalam Alkitab adalah kebenaran Allah yang teruji dan terbukti di sepanjang masa umur dunia ini, bahkan sampai nanti dunia lenyap sekali pun.

Untuk orang yang ingin cepat kaya, maka di dalam hidupnya akan berlaku Firman Tuhan ini :
- Harta yang cepat diperoleh akan berkurang. (Amsal 13:11)
- Orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. (Amsal 28:20)

Kita beberapa kali melayani orang-orang dan keluarga yang bisnis "uang". Mereka cepat dapat uang, dan cepat kaya. Akan tetapi ada satu hal yang terjadi ketika mereka mendapat banyak yang dengan cepat yaitu mereka tidak bisa berkata : CUKUP. Hati dan pikiran selalu bergelora untuk terus investasi dan terus memutarkan modal, supaya lebih kaya dan semakin kaya lagi. Ini adalah penyakit kronis yang menghinggapi orang-orang yang memperoleh uang dengan cepat seperti para penjudi yang sudah menang taruhan besar -- mereka tidak bisa berhenti ...

Ketika hati dan pikiran diikat kuat untuk terus berusaha menjadi kaya maka cerita lama terjadi yaitu pada titik tertentu mereka jatuh bangkrut, bahkan sampai milyaran rupiah. Pada saat mereka hidup menderita, baru ingat Tuhan dan kita datang melayani mereka dalam doa dan peneguhan Firman Tuhan.

Jika kita tahu Firman Tuhan, mengapa kita memilih jalan hidup yang sudah DITENTUKAN oleh Firman Tuhan tidak baik dan berujung kepada bencana?

Apabila kita memilih untuk bekerja dengan wajar dan memperoleh harta benda sedikit demi sedikit, maka di dalam hidup kita akan berlaku Firman Tuhan yang berikut ini :
- Siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. (Amsal 13:11)
- Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat. (Amsal 28:20)

Ada pesan khusus dari Tuhan supaya kita tidak tergoda untuk memusatkan perhatian hidup mengejar kekayaan :
- Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. (Amsal 23:4,5)

Hidup itu sepenuhnya adalah pilihan pribadi (Free Will), apakah kita ingin “cepat kaya” dan memfokuskan hidup pada “mengejar kekayaan” atau “menikmati setiap tahapan kehidupan dengan berkat dari Tuhan.”

Sebenarnya dalam hidup ini ada satu pertanyaan mendasar : "Apa yang kita cari?" Orang umumnya memilih jalan hidup berdasarkan apa kata orang. Pandangan dan tawaran dunia menentukan jalan hidupnya - dan semuanya dari jaman Salomo adalah sangat tipikal, yaitu : "Orang bahagia kalau kaya raya, punya pasangan yang cantik/ganteng, pintar, banyak anak, dll."

Tapi jika kita memahami kebenaran Firman Tuhan dan dunia Roh, semuanya itu hanyalah "screen server" belaka. Begitu orang mendapat kekayaan dengan cepat, maka halaman depan akan terlepas dan muncul isi yang sesungguhnya yaitu : dukacita dan air mata. Ribuan tahun yang lalu Firman Tuhan dan para hamba Tuhan sudah menyatakan dan menyingkapkan hal itu, tapi manusia karena tipu muslihat iblis terus saja mengulangi kesalahan yang sama - terus dan terus ...

Jika kita memilih hidup secara “cukup” dan orang-orang bahkan keluarga berkata yang jahat tentang kita, maka bersukacitalah -- karena kita memilih hidup sesuai dengan kasih Kristus. Ada satu yang perlu diingat bahwa : hidup ini kita sendiri yang menjalani dan merasakannya, bukan orang lain. Semua orang termasuk keluarga hanya bisa "bicara" menurut akal pikiran mereka, tetapi jika kita jatuh, menderita dan sengsara -- yang menanggung dan merasakan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain yang banyak "bicara" tersebut.

Jadi sebaiknya, kita anak-anak Tuhan tidak dibutakan oleh segala macam pendapat dunia mengenai kekayaan dan kebahagiaan semu, tetapi hanya percaya dan mengandalkan kasih Kristus -- karena damai sejahtera dan sukacita abadi hanya bisa ditemui di dalam kebenaran Firman Tuhan saja.

Setiap hari saya dan keluarga menutup doa dalam mezbah keluarga dengan Doa Bapa Kami, yang di dalamnya terucap kata-kata, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya ...” Kita bersyukur karena Tuhan selalu menjaga ekonomi kita “pas-pasan” dan tidak “berlimpah ruah.” Apa pun kita bawa di dalam doa dan Tuhan selalu menjawab secara “pas” ... Pas lapar, Tuhan memberi makan. Pas rumah terasa sempit karena ada anak-anak, Tuhan memperlebar luasnya. Pas anak-anak sekolah, Tuhan mencukupkan biayanya. Pas lelah berjalan kaki, Tuhan memberi motor. Pas naik motor kehujanan, Tuhan memberi mobil. Di dalam kasih Tuhan yang ajaib, semuanya serba “pas” ...

Mengenai hidup yang serba “pas” ini ternyata tiga ribu tahun yang lalu Agur bin Yake dari Masa dalam Amsal Salomo juga telah menuliskan hal yang sama : “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.” (Amsal 30:8,9)

Sekali lagi, hidup adalah pilihan yang sepenuhnya tergantung Free Will kita sendiri; apakah kita mengarahkan hidup pada pengejaran kekayaan dan ingin cepat kaya, atau menikmati hidup yang “secukupnya” di dalam kasih Kristus sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo)
(http://www.pesta.org/node/1922)

* * * * *

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. (Matius 6:9-13)

Senin, 02 Desember 2013

BELAJAR MENDENGAR SUARA TUHAN


ARTIKEL DOA & PENGETAHUAN PEWAHYUAN NO. 227
Dibagikan oleh : Pastor Daniel Pasaribu

ARTIKEL YANG HARUS DIBACA OLEH UMAT KRISTEN SEJATI DI HARI-HARI TERAKHIR! : "BELAJAR MENDENGAR SUARA TUHAN"

"Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia .... dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri" (Yesaya 30:18,21)

Pendoa syafaat yang terkasih,
Ini adalah waktunya bagi kita untuk mendengarkan Tuhan dan mendengar apa yang sedang Dia katakan. Dia rindu untuk mengasihani kita dan ingin menunjukkan kepada kita jalan di mana kita harus berjalan. Hal ini sangat penting karena ada begitu banyak suara. Ada begitu banyak suara-suara negatif yang menyerang kita dari segala penjuru.

Kita perlu mendengarkan detak jantung Tuhan dan tidak pada apa yang orang lain katakan di TV atau internet. Apa yang Tuhan katakan tentang kita? Bagaimana kita harus berdoa? Bagaimana kita tahu apa yang Dia katakan tentang zaman di mana kita hidup saat ini? Kita harus tahu dengan jelas bagaimana mendengar Tuhan. Ini sangat penting bagi kita. Dengan mendengar suaraNya , kita bisa menyelamatkan hidup kita! Menyelamatkan satu orang dari sebuah kecelakaan yang mengerikan dan mematikan.

Seorang pria tua bernama Robert berada dalam situasi darurat yang menakutkan. Dia berusia 81 tahun dan terpaksa mendaratkan pesawat walaupun tidak memiliki pengalaman sebagai pilot. Dapatkah anda bayangkan situasi yang lebih buruk bila kita berada di posisi yang sama dengannya? Suatu hari Robert Kupfreschmid dan temannya seorang pilot 52 tahun sedang terbang dari Indianapolis ke Muncie, Indiana. Sementara mereka terbang, sang pilot tiba-tiba jatuh lemas dan mati di kursi pilot dan pesawat bermesin tunggal itu mulai menukik tajam.

Robert meraih kontrol dan melakukan panggilan lewat radio, memohon bantuan. Dua pilot mendengar panggilan tersebut dan segera memberinya petunjuk. Gunung Comfort adalah bandara terdekat. Robert dengan seksama mendengarkan setiap kata-kata petunjuk yang diberikan tentang cara untuk menaikkan , mengarahkan, dan mendaratkan pesawat. Pilot-pilot yang memberi instruksi kepada Robert harus mengelilingi landasan pacu tiga kali sebelum Robert yang tidak berpengalaman menjadi siap untuk mendaratkan pesawat. Kendaraan gawat darurat dipanggil dan bersiap-siap untuk mengantisipasi sesuatu yang buruk. Salsi-saksi melihat hidung pesawat menyenggol garis tengah dan memantul beberapa kali sebelum ekor pesawat menyentuh tanah. Pesawat mendarat dan orang-orang takjub menyaksikan pria 81 tahun ini tidak terluka.

Robert telah mendengarkan dengan hati-hati dan mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan dengan sangat tepat karena nyawanya bergantung kepada hal itu. Pikirkan tentang bagaimana kehidupan kita akan berubah jika kita mendengarkan dan mengikuti petunjuk Tuhan dengan hati-hati seperti yang Robert lakukan saat ia mendaratkan pesawat itu.

Tuhan selalu berbicara kepada kita, tetapi banyak dari kita tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan dengan hati-hati apa yang IA katakan.

Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan dari kita terlalu sibuk untuk Tuhan. Kita begitu sering membuat rencana tentang apa yang kita pikir Dia kehendaki , tapi kita tidak benar-benar meluangkan waktu untuk mendengarkan suaraNya. Kita melakukan doa yang terburu-buru untuk meminta stempel persetujuan-Nya pada apa yang ingin kita lakukan. Mari kita berhenti sejenak dan mengevaluasi kemampuan pendengaran kita. Kita tidak ingin menjadi seperti orang yang membual bahwa alat pendengarannya adalah yang terbaik yang pernah ada. Lalu temannya bertanya, "Apakah itu?" Jawabnya : "Kira-kira jam 2.30". Dia tidak mendengar dengan benar bukan?

Kita begitu sering jatuh ke dalam penyakit kesibukan. Tapi bagaimanakah Yesus menjalani kehidupan-Nya? Dia menghabiskan waktu yang tidak tergesa-gesa di hadirat Bapa untuk mendengarkan, berdoa, menyembah, dan dengan hati-hati mentaati perintah-perintahNya setiap hari sesuai rencana Tuhan yang sempurna. Dia ada dalam persekutuan terus-menerus dengan Bapa. Yesus hanya melakukan apa yang Ia lihat Bapa lakukan. Dia berdoa mengenai apa yang Bapa ingin Dia doakan. Kita harus melakukan hal yang sama. Banyak hal mungkin terlihat baik, tapi apakah sesungguhnya yang Bapa ingin kita lakukan?

APA YANG DIA KATAKAN?
Mendengarkan Tuhan dan mendengar apa yang Dia katakan harus merupakan pengalaman kita sehari-hari. Ini bukanlah sesuatu yang kita lakukan saat pergi retreat. Saat-saat itu memang baik dan bermanfaat, tetapi jika kita tidak bisa meluangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan Tuhan setiap hari, kita telah melewatkan kesempatan. Dia mungkin berada di satu tempat, dan kita telah berjalan keluar dari pusat kehendak-Nya dan bahkan mungkin kita tidak menyadarinya. Tantangannya akan menjadi lebih besar dan tuntutannya akan semakin berat saat hari-hari bertambah sulit. Kita harus mempelajari tentang hal itu sekarang.

Saya menulis buku tentang doa dan suatu hari saya berkata kepada Tuhan, "Beberapa orang terlalu sibuk untuk membaca buku-buku saya tentang doa. Mereka berlomba-lomba melakukan banyak hal sepanjang waktu." Saya merasa Tuhan berkata kepada saya," Jangan merasa sedih, Debbie. Mereka terlalu sibuk untuk Aku juga. "Kita perlu mendengarkan Tuhan setiap hari. Roh Kudus ingin membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran setiap hari. Doa tidak hanya meminta sesuatu. Ini adalah hubungan dua arah. Kita mendengarkan Tuhan dan kita berbicara kepada-Nya.

Bagaimana kita bisa menginjak rem dan benar-benar belajar untuk mendengarkan? Ada hal-hal dasar tertentu yang harus kita pupuk dalam hidup kita yang akan membantu kita untuk mendengar suara Tuhan. Berikut adalah beberapa cara yang akan membantu anda untuk bertumbuh dan mendengar suara Tuhan. Kita membaca dalam Wahyu 3:22, "Siapa bertelinga, hendaklah dia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


MENDENGAR SUARA TUHAN

• TAHU FIRMAN TUHAN - kehendak Tuhan dinyatakan dalam Firman-Nya. Ini adalah hakim terakhir saat kita membuat keputusan-keputusan. Belajarlah membaca, merenungkan, dan berdoa dengan Firman Tuhan. Jika kita memperhatikan Firman-Nya, tidak melupakan tapi melakukannya, kita akan diberkati dalam apa yang kita lakukan (Yakobus 1:25).

• PERHATIKAN LINGKUNGAN SEKELILING ANDA. Bimbingan Tuhan sering dikonfirmasi melalui situasi/keadaan. Bawalah situasi anda ke hadapan Tuhan dalam doa.

• DENGARKAN HATI ANDA - Apa yang dikatakan hati anda? Roh Kudus tinggal di dalam diri anda. Periksa hati anda di hadapan Tuhan, dan mintalah pewahyuan dari Tuhan. (Yohanes 16:13, 1 Korintus 6:19).

• KENALILAH DAMAI DARI TUHAN - Apakah ada kedamaian dalam hati anda? Bahkan jika ada badai dalam hidup anda dan anda sedang mengalami pengalaman yang sulit, anda dapat memiliki damai Allah (Yakobus 3:18)

• TAATILAH PERINTAH-PERINTAH TUHAN - Tuhan akan membimbing kita jika kita melakukan apa yang Dia katakan. Melakukan perintah-Nya akan membuat janji-janji-Nya digenapi dalam hidup kita. Tanyakan kepada Tuhan apakah anda masih memiliki dosa dalam hidup anda yang perlu diakui.

• IKUTI TUNTUNAN TUHAN BAHKAN KETIKA KEADAAN SULIT. Tidaklah selalu terasa menyenangkan ketika kita harus memikul salib kita. Allah mengijinkan kita menghadapi masa-masa sulit dan tidak ingin kita menjadi terlalu nyaman. Anda harus berkomitmen untuk mengikuti JalanNya bahkan ketika sulit (Yesaya 55:8-9).

• DENGAN RENDAH HATI, CARILAH TUNTUNAN TUHAN SETIAP HARI. Dengan rendah hati bawalah jadwal harian dan mingguan di hadapan Tuhan. Tetap rendah hati dan berjalanlah sehari demi sehari bersama dengan Tuhan (Mazmur 25:9).

• KITA HARUS MEMILIKI TELINGA YANG MAU MENDENGAR. Tuhan sering berbicara melalui suara kecil yang halus. Dia mungkin menaruh sebuah pemikiran ke dalam pikiran anda. Ia sering membimbing kita saat kita tidak menyadarinya. Kita harus mendengarkan pikiran-pikiran yang bersuara halus ini dan bertanya, "Tuhan, apakah Engkau sedang berbicara kepada saya?"

• AMBILLAH TINDAKAN KETIKA ANDA MENDENGAR SUARANYA. Kita harus melakukan semua yang Tuhan perintahkan agar kita lakukan. Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh hanya mendengarkan Firman dan menipu diri kita sendiri, kita harus melakukan apa yang dikatakannya (Yakobus 1:22). Ada kalanya kita menunggu dan mendengarkan Tuhan dengan hati-hati, dan ada kalanya kita harus mengambil tindakan.

Kita perlu mengembangkan keterampilan untuk mendengarkan. Kita tidak mau menyia-nyiakan bahkan sebuah dorongan kecil dari Tuhan dalam setiap situasi kehidupan. Kita tidak harus mengetahui semua rincian. Seringkali kita hanya melihat apa yang ada di depan kita. Kita harus benar-benar berhati-hati mendengarkan bisikan Tuhan sama seperti anak muda dalam cerita di bawah ini mendengarkan instruksi dengan cermat.

Seorang pemuda melamar pekerjaan sebagai operator kode Morse. Dia mengikuti iklan di koran dan pergi ke alamat yang tercantum. Ia masuk ke dalam sebuah kantor besar yang bising dengan suara telegraf sebagai latar belakang. Sebuah tanda di meja menginstruksikan semua pelamar kerja untuk mengisi formulir dan menunggu sampai mereka dipanggil masuk ke dalam kantor. Pemuda itu selesai mengisi formulir dan duduk di mana tujuh pelamar lain sedang menunggu. Setelah beberapa menit, ia berdiri, dan berjalan menuju pintu kantor dan melangkah masuk.

Para pelamar lainnya bertanya-tanya apa yang terjadi. Beberapa menit kemudian pemuda itu keluar dari dalam ruangan kantor disertai oleh sang pewawancara. Pewawancara mengatakan, "Saudara-saudara, pekerjaan ini telah diisi oleh pemuda ini." Dengan menggerutu, salah satu dari mereka angkat bicara :" Tunggu sebentar, dia adalah orang yang terakhir datang, dan kami bahkan tidak pernah mendapat kesempatan untuk diwawancarai. Namun dia mendapatkan pekerjaan itu. Itu tidak adil." Pemilik kantor itu menjawab," Saya minta maaf, tapi sepanjang waktu kalian sudah duduk di sini, telegraf telah mengeluarkan pesan dalam kode Morse: 'Jika anda memahami pesannya, tentu anda masuk ke dalam , dan kalian mendapatkan pekerjaan ini." Tak satu pun dari kalian yang mendengarnya atau memahaminya. Pria muda ini mendengarnya dan melakukannya. Jadi pekerjaan ini adalah miliknya. "

Kita perlu belajar untuk mendengarkan seperti yang anak muda ini lakukan. Dia mendapatkan pekerjaan karena dia mendengarkan dengan hati-hati. Kita perlu belajar untuk mendengarkan suara Tuhan dengan hati-hati. Dia memiliki pekerjaan besar bagi mereka yang tahu bagaimana mendengar suara-Nya dan menaati Firman-Nya. Mendengar suara Tuhan memerlukan waktu seumur hidup. Ini adalah keterampilan yang tumbuh sementara kita mengembangkan hubungan kita dengan-Nya.

'Alat penghitung Geiger' adalah alat untuk mendeteksi keberadaan dan intensitas radiasi. Semakin dekat anda ke radiasi, makin kencang dan cepat bunyi klik yang dihasilkan alat tersebut. Dengan cara yang sama, ketika anda mengembangkan kemampuan mendengar suara Tuhan dalam hidup anda melalui Firman-Nya, keadaan anda , kedamaian-Nya di dalam hati anda , dll, penggalan-penggalan mulai datang bersama-sama. Anda memiliki kesaksian batin dari Roh Kudus, dan sistem bimbingan ilahi-Nya membantu Anda. Dia menunjukkan kepada anda ketika anda semakin dekat dengan kehendak-Nya. Seperti 'alat penghitung Geiger' , anda merasakan kekuatan bimbingan-Nya ketika anda mulai menyentuh kehendak-Nya yang sempurna bagi kehidupan anda.

Mendengar suara Tuhan merupakan tanggung jawab yang besar dan hak istimewa yang kita miliki. "Sementara anda mempelajari Alkitab, anda dapat merasakan bahwa Tuhan memiliki sesuatu untuk dikatakan langsung kepada anda melalui ayat-ayat yang anda baca. Ambil waktu untuk mempertimbangkan kenyataan mengagumkan bahwa Tuhan yang berfirman dan menciptakan alam semesta sekarang berbicara kepada anda. Jika Yesus dapat berfirman dan membangkitkan orang mati, menenangkan badai, mengusir setan, dan menyembuhkan yang tidak dapat disembuhkan, maka pengaruh apakah yang mungkin dimiliki oleh firmanNya atas hidup anda? "

Henry dan Richard Blackaby