Minggu, 12 November 2017

ARTI MENGERJAKAN KESELAMATAN


Apakah ini artinya: "usaha meraih keselamatan dengan perbuatan baik kita" alias legalisme (agamawi) seperti dugaan orang-orang yang kurang jujur membaca surat-surat Paulus?

Bukan, bukan, bukan.

Mengerjakan keselamatan itu artinya begini:
"Saya sudah dilantik menjadi Lurah disini. Maka sejak hari ini, saya menjalani status itu, yaitu tugas dan fungsi saya sebagai Lurah."

= Kita sudah dilantik sebagai ORANG KUDUS / ORANG BENAR. Maka sejak hari ini, kita menjalani hidup kita sebagai orang kudus/orang benar.

Jadi hal pertama yang menjadi dasar (pondasi rohani) ialah membangun kesadaran iman yang semakin penuh bahwa kita adalah orang benar/orang kudus.

Tanpa membangun pondasi ini di hati jemaat, segala usaha kita untuk menggembalakan jemaat akan cenderung sia-sia dan tak berbuah (jemaat tidak berbuah, tetap suam-suam kuku).

***Untuk membangun pondasi kesadaran rohani ini tidak cukup satu kali khotbah, melainkan harus berulang-ulang, dan selanjutnya haruslah diungkit terus menerus.

Ketika kesadaran rohani kita sudah kuat bahwa kita adalah ORANG BENAR/ORANG KUDUS di hadapan Allah, Bapa kita, maka kita akan menjadi sadar, bahwa hal-hal yang cemar, yaitu perbuatan-perbuatan dosa, sudah TIDAK COCOK lagi bagi kita.

Jika kita dengan sadar masih menikmati hal-hal berdosa dan kecemaran, atau kembali ke dalamnya setelah pernah meninggalkannya, setelah kita suatu hari menerima Yesus, itulah yang disebut TIDAK MENGERJAKAN keselamatan. Injil menamai itu "anjing yang kembali menelan muntahannya".

Jika anda lurah, yang sudah sah dilantik oleh Bupati, hanya kedegilan hati yang akan membuat anda tidak suka menjalankan fungsi anda sebagai lurah yang penuh tanggung jawab.

Tetapi pertama-tama, anda tentu harus sering berdiri di depan cermin dan berkata: "Oh,,,saya ternyata pak lurah."

Sudahkah anda berdiri hari ini di depan cermin dan berkata: "Oh...saya ternyata orang benar dan kudus karena Yesus."