Kamis, 19 April 2018

PERSEMBAHAN YG MENDATANGKAN HUKUMAN


Kisah 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
2  Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Mulai dengan saat itu persembahan tidak terbatas hanya perpuluhan saja, tetapi persembahan yang diletakkan di depan kaki rasul-rasul itu adalah persembahan 100 persen.

Tidak semua orang punya karunia kasih persembahan itu, juga persembahan itu bukan keharusan, persembahan perpuluhan masih ada.

Kisah 4:34  Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
35  dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Tujuan dari persembahan itu bukan supaya diberkati oleh Tuhan dan menjadi lebih kaya lagi, tapi untuk menolong sesama yg kekurangan.

Tetapi Ananias mempunyai motivasi yang menyimpang, dan celakanya Safira istrinya juga sepakat untuk berbohong, sungguh Safira tidak menjadi penolong bagi suaminya.

Ananias tidak wajib memberi persembahan 100 persen, dia bebas memberi persembahan menurut kerelaannya, tetapi dia dan istrinya sepakat untuk berbohong, itu yang menjadi masalah besar bagi orang percaya.

Kisah 5:3  Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

Dengan perbuatannya itu Ananias telah mengijinkan hatinya dikuasai oleh iblis, sebab memang iblis itu telah berbohong sejak dia jatuh dosa sebelum manusia diciptakan.

Maka persembahan Ananias tidak menyenangkan hati Tuhan, malah mendatangkan hukuman yg keras dari Tuhan yaitu kematian mendadak.

Hal ini adalah pelajaran penting bagi kita yang memberi persembahan kepada Tuhan, jangan sampai salah motivasi, karena kalau sampai persembahan itu salah motivasi maka akibatnya kita sendiri yang akan rugi.

Rabu, 18 April 2018

MENYEMBAH DOKTRIN


Kis 4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.

Begitu banyak orang berkerumun di Serambi Salomo sehingga para penjaga Bait Allah harus turun tangan. Imam-imam ini merupakan anggota dari sebuah golongan Yahudi yang disebut Saduki. Mereka tidak sepakat dengan golongan Farisi mengenai penafsiran hukum Taurat dan juga menolak doktrin tentang kebangkitan dan tentang adanya malaikat dan setan.

Kis 4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.

Orang orang Saduki yang mempunyai doktrin ajaran tidak percaya ada kebangkitan orang mati sangat marah, karena ada orang lain yang mengajarkan bahwa ada kebangkitan dari antara orang mati.

Walaupun doktrin mereka telah dibuktikan salah oleh kebangkitan Kristus, mereka bukannya bertobat melihat kenyataan ini, tapi mereka malah mengeraskan hatinya menolak fakta kebenaran kebangkitan Kristus. Mereka telah menjadikan doktrin mereka sebagai tuhan yang mereka sembah dan mereka melawan dan menyalibkan Yesus yang adalah Firman Allah yang Hidup.

Bagaimana mungkin orang Saduki bisa berbeda tafsir dengan orang Farisi yg percaya kepada kebangkitan ? Padahal kitab suci Taurat mereka sama ? Hal itu dapat terjadi karena penafsiran manusia, yaitu penafsiran yang dibuat tanpa minta bimbingan Roh Kebenaran.

Saudara semua adalah pembaca alkitab, sedikit banyak pasti juga mempunyai penafsiran pribadi, berhati-hatilah sebab bisa menjadi seperti orang Saduki, oleh karena itu mintalah bimbingan dari Roh Tuhan ketika saudara membaca alkitab supaya tidak salah tafsir dan menjadi sesat.

Senin, 09 April 2018

APA MANUSIA BISA BERUBAH MENJADI ALLAH


Yoh 10:34  Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?

Apakah manusia nanti bisa berubah menjadi allah ?

Perkataan Yesus itu mengutip Mazmur 82:6.
Mazmur 82 berbicara mengenai para hakim yang lupa diri. Ketika mazmur ini ditulis, para hakim tidak hanya menjalankan tugas yudikatif (hukum), tapi juga eksekutif (pemerintahan) dan legislatif (pembuat undang-undang).

Sebagai hakim, mereka harus memerintah dengan adil dan menghukum kejahatan (Ulangan 25:1). Namun, pada kenyataannya, ada hakim yang justru memutarbalikkan kebenaran dan membela kelaliman (ayat 2). Bagaimana mungkin mereka dapat membela kaum tertindas dan lemah (ayat 3-4) jika mereka tidak mengenal hikmat Allah dan tidak berjalan dalam kesucian (ayat 5)? 

Itulah sebabnya kita melihat Allah berdiri di hadapan para "allah" untuk menghakimi mereka. Istilah "allah" (jamak, terjemahan dengan huruf latin kecil) bukan merupakan suatu pujian untuk status para hakim yang seharusnya menjadi wakil Allah, mereka ini seakan-akan menjadi "Allah", namun ayat tsb merupakan sindiran yang keras.

Nah, siapa yang dimaksud "hakim-hakim" (para allah) dalam Mazmur pasal 82 ini? 

Mereka adalah orang-orang yang mengangkat diri menjadi allah-allah palsu. Kepada orang-orang yang congkak dan lupa diri inilah, Allah akan menumpahkan gemas-Nya (ayat 7). Di dalam "kebesaran", mereka akan dihempaskan, karena wewenang telah disalah-gunakan. 

Pengertian posisi HAKIM dalam dunia sekuler-pun ada; bahwa posisi seorang hakim adalah seolah-olah sebagai "yang maha kuasa" sebagai otoritas final menentukan seorang bersalah/tidak, dihukum/tidak dst..... Sehingga kita menyebut hakim pada persidangan dengan "yang mulia" atau "your highness", kebiasaan ini lazim dalam persidangan di seluruh dunia. 

Mazmur 82, pasal ini ditutup dengan suatu permohonan pada Allah agar Ia segera mengulurkan tangan-Nya, membela kaum papa, dan menghajar para pemimpin yang sewenang-wenang. Ini adalah suatu pernyataan iman bahwa Allah tidak pernah menutup mata terhadap segala kejahatan dan penyimpangan. Sebab Allah sendirilah Hakim yang adil itu. 

MAZMUR 82 jelas konteksnya adalah mengenai hakim-hakim yang jahat "yang bertindak atas nama Allah" atau bertindak "seperti Allah". 
Dan konteks yang ada dalam Kitab Injil Yohanes juga sama : Tuhan Yesus sedang mengkritik orang-orang yang hendak menghakimi diriNya, mereka bertindak/menempatkan diri mereka seperti hakim-hakim, bertindak seperti Allah (jamak), Yunani "theoi", yang mana mereka hendak menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus karena mereka menganggap Yesus telah menyamakan diri dengan Allah. Tetapi penghakiman mereka tidak benar.

Kesimpulannya, Yesus tidak bermaksud mengatakan bahwa manusia bisa berubah menjadi allah, tetapi Dia sedang mengkritik orang orang Yahudi yang tidak percaya yang sedang menghakimiNya secara tidak benar.

Minggu, 08 April 2018

KELEMAHAN MANUSIA PERTAMA


Manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan adalah Adam dan Hawa, 2 orang tapi dianggap 1 oleh Tuhan sebab mereka sudah menikah.

Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Manusia diciptakan dalam keadaan sungguh amat baik, tanpa dosa.

Kejadian 1:31  Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Tetapi manusia pertama itu masih mempunyai kelemahan yang hanya bisa diatasi dengan selalu mengandalkan Tuhan dan bergaul dengan Penciptanya.

Ketika manusia itu tidak lagi mengandalkan Tuhan dan mulai percaya kepada ular dan mengandalkan pikirannya sendiri akibatnya adalah celaka besar dan kematian.

Iblis yang sudah berdosa lebih dulu memakai ular untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa.

Kejadian 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Mendapat pertanyaan dari ular, Hawa menjawab hal yang berbeda dengan perkataan Tuhan.

Kejadian 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

Pohon yang ada di tengah taman itu ada 2 jenis, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan, tetapi jawaban Hawa seolah cuma ada 1 jenis saja yaitu pohon pengetahuan.

Kejadian 2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Pohon yang tidak boleh dimakan buahnya cuma 1 yaitu pohon pengetahuan saja, tetapi Hawa menjawab ke 2 pohon itu tidak boleh dimakan buahnya. Itulah sebabnya mengapa manusia belum memakan buah pohon kehidupan, karena salah mengerti perkataan Tuhan.

Kejadian 2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17  tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Padahal setiap hari sejuk Tuhan selalu datang mengunjungi Taman itu tetapi kelihatannya manusia kurang dapat memanfaatkan kesempatan kunjungan itu untuk akrab dengan Tuhan, bertanya dan mengingat kembali perintah Tuhan.

Kejadian 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Misalkan Hawa tidak mengambil keputusan sendiri, tetapi bersama suaminya dia datang kepada Tuhan dulu untuk menyampaikan perkataan ular, pasti Tuhan akan mengingatkan bahwa makan buah pohon kehidupan itu boleh tapi buah pohon pengetahuan jangan,
sehingga manusia itu tidak akan jatuh dalam dosa dan kita tidak akan hidup menderita dalam dunia yang berdosa ini. Bahkan mungkin manusia akan memakan buah pohon kehidupan sehingga hidup kekal di taman Eden.

Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Karena itulah Tuhan selalu mengingatkan kita supaya hidup akrab dengan Tuhan, rajin membaca alkitab dan merenungkannya, berdoa minta bimbingan dari Roh Kudus, supaya tidak tersesat hidupnya.

Ada seorang lagi manusia yg lahir tanpa dosa di dunia ini, yaitu Yesus Kristus.

Sama seperti Hawa dulu dicobai ular demikian pula Yesus juga dicobai oleh iblis.

Tetapi Yesus tidak sama dengan Hawa, mereka sama-sama tulusnya tapi Hawa bodoh sedangkan Yesus cerdik.

Oleh karena itulah Yesus memberi nasehat:

Matius 10:16  "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Mengapa cerdik seperti ular ?, sebab ular adalah binatang yang paling cerdik menurut alkitab dan ular sudah berhasil menipu Hawa.

Bagaimana caranya Yesus melawan pencobaan iblis ?

1. Dengan sikap tunduk kepada Tuhan dan melawan iblis.

Yakobus 4:7  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

2. Dengan senjata Pedang Roh, yaitu firman Tuhan yang tertulis di alkitab.

Efesus 6:17  dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

3. Didalam pencobaan itu iblis juga pernah memakai pedang roh dengan mengatakan "ada tertulis".
Matius 4:6  lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

Tetapi mengapa Yesus tetap menang ? Sebab Yesus menggunakan firman Tuhan itu sesuai dengan maksud dan kehendak Tuhan, bukan kehendaknya sendiri.

Semoga pelajaran yang diberikan Tuhan dalam alkitab ini dapat berguna bagi kita yang masih hidup di dunia yang penuh kejahatan ini.