Minggu, 08 Juli 2018

KISAH SI PENIKAM LAMBUNG YESUS


Kisah ini mungkin dari sejarah atau tradisi, kisah ini tidak ada dalam alkitab tapi sangat menyentuh hati, sebab kisah ini menggambarkan kasih karunia Tuhan yg sangat besar.

Sedikit kesaksian tentang Longinus yang tercatat dalam sejarah kekaisaran Romawi.

Longinus adalah prajurit Romawi yang menikam lambung Yesus dengan tombak saat Yesus wafat dibukit Golgota. Nama lengkapnya adalah Gaius Cassius Longinus. Ia adalah seorang perwira militer dan orang kepercayaan Pontius Pilatus, wali negeri Yudea pada Jaman Yesus. Pilatus mempercayakan kepadanya tugas mengawasi segala sesuatu yang terjadi dan melaporkan kepadanya. Longinus seorang perwira militer Romawi sejati.

Ia setia pada atasan, dapat dipercaya dan siap sedia melaksanakan tugasnya. Namun matanya yang juling membuat ia sering dijadikan bahan olok-olokan oleh rekan-rekannya. Longinus mungkin adalah komandan dari para prajurit yang melaksanakan Penyaliban Yesus. 

Yohanes 19:32-34 menulis : Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Sejarah menambahkan bahwa Darah dan Air dari Tubuh Tuhan muncrat membasahi wajah dan sekujur tubuh Longinus. Matanya yang juling tersiram Darah Yesus dan seketika itu secara ajaib menjadi sembuh. Longinus lalu meloncat dari kudanya, dengan gemetar ia jatuh berlutut, memukuli dadanya, dan menyatakan rasa penyesalannya. Ketika beberapa saat kemudian gempa bumi mengguncang bukit Golgota; Longinus dengan penuh keyakinan bersaksi :........ 

"Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Mat 27:54)

Setelah peristiwa ini Longinus bertobat. Perwira Romawi ini bersama dengan dua orang prajurit lain yang juga terlibat dalam proses penyaliban, akibat kesaksiannya dia harus kehilangan nyawanya karena dibunuh.

Dikutip dari grub FB.

KEBENARAN YANG TERKANDUNG DALAM KISAH ITU

Karena kisah ini tidak tertulis di Alkitab kita tidak tahu kebenarannya. Tetapi yang pasti benar adalah pengakuan kepala pasukan yang tertulis di Alkitab.

Mat 27:54  Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Marilah kita perhatikan pengakuan "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." Mungkin sebelumnya kita tidak memperhatikan pengakuan ini karena kita tidak suka dengan orang yang menikam Yesus.

Apakah orang kafir mau mengaku demikian ? Tidak

Apakah orang Farisi dapat mengaku demikian ? Tidak

Apakah orang Saduki akan mengaku demikian ? Tidak

Apakah para imam Yahudi sanggup mengaku demikian ? Tidak

Apakah orang Romawi bisa mengaku demikian ? Tidak

Apakah orang Kristen akan mengaku demikian ? Ya, sebab memang Yesus adalah Firman Allah yang hidup dan Juruselamat kita.

Jadi penikam lambung Yesus itu sekarang sudah menjadi orang beriman, oleh karena darah Yesus yang membasuh tubuhnya dan oleh karena kasih karunia Tuhan yang sangat besar.

Disini kita telah melihat kebesaran kasih Tuhan, di saat Yesus sedang sekarat di atas salib, Dia masih menyelamatkan salah seorang yang disalib disampingNya. Dan di saat Yesus telah mati, Dia masih sanggup menyelamatkan kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaganya.

Dan bukan hanya itu saja, kita semua yang pada saat itu belum lahir juga turut diselamatkan oleh pengorbananNya melalui iman kita.

Sesungguhnya yang menikam Yesus bukan hanya prajurit itu saja, tetapi semua orang yang telah berdosa dan percaya kepada Yesus ikut menikam Dia oleh karena dosa, bahkan semua orang itu juga ikut berteriak "salibkan Dia, salibkan Dia", semua orang itu juga ikut memaku tangan dan kaki Yesus, sebab dosa umatNya itulah yang membuat Yesus disalibkan.

Oleh karena begitu mahalnya harga keselamatan itu, maka janganlah menyia-nyiakan anugerah itu, jangan hanya karena jodoh, jabatan atau harta kita mau menukar yang mahal dan kekal itu dengan yang fana dan sementara.

Semoga kita semua yang percaya dapat setia sampai akhir hidup sementara kita di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar