Jumat, 08 Juni 2018

TUDUNG KEPALA BUKAN TANDA AGAMA TERTENTU


1 Kor 11:5  Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Pada zaman Paulus, wanita menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang wanita. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat; kaum pria tidak menghormati wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan dirinya di depan umum secara memalukan. Demikianlah, tudung itu berfungsi sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan kewanitaannya sebagaimana Allah telah menciptakannya. 

Prinsip di balik pemakaian tudung ini sampai sekarang pun masih diperlukan. Seorang wanita Kristen harus berdandan dengan sopan dan dengan hati-hati, mengenakan pakaian yang pantas dan bermartabat sehingga ia dapat pergi ke mana saja dengan aman dan hormat. Ketika seorang wanita berdandan dengan sopan dan pantas bagi kemuliaan Allah, dia mempertinggi tingkat martabat dan kelayakannya sendiri yang telah dikaruniakan oleh Allah. 

Tentang tudung atau telekung sebagai penutup kepala wanita bukanlah suatu tanda dia beragama tertentu seperti yang dianggap orang selama ini.

Tradisi tudung ini ternyata sudah ada lama sebelum bangsa Israel lahir, yang tercatat di alkitab tudung sudah dipakai oleh Ribka menantu Abraham pada waktu dia bertemu dengan calon suaminya seperti tertulis di ayat berikut ini.

Kejadian 24:65  Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.

APAKAH YESUS KRISTUS BERAMBUT PANJANG ?

1 Kor 11:14  Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,

Allah menginginkan agar perbedaan jasmani antara pria dan wanita diperhatikan. 

1) Paulus menggunakan rambut sebagai suatu contoh, dengan menyatakan bahwa panjangnya rambut laki-laki dan perempuan harus diatur sedemikian untuk membedakan satu dengan yang lain. Rambut seorang wanita harus panjang dibandingkan dengan rambut laki-laki, untuk melambangkan bahwa ia menerima martabat dan kelayakan kewanitaannya sebagaimana Allah menciptakannya (lih. ayat 1Kor 11:6*). Rambut seorang laki-laki, berbeda dengan rambut perempuan, haruslah pendek. 

2) Pada zaman PB, rambut panjang dianggap memalukan dan dihindari oleh laki-laki Yahudi dan juga oleh mereka yang tinggal di Korintus pada abad pertama. Gambar yang melukiskan Yesus dengan rambut panjang hanya didasarkan pada imajinasi para pelukis dari Abad Pertengahan, bukan pada bukti alkitabiah atau sejarah (beribu-ribu lukisan dan ukiran dari zaman PB membuktikan hal ini). Rasul Paulus tidak akan menulis, "jika seorang laki-laki berambut panjang, itu merupakan kehinaan baginya," jikalau Kristus berambut panjang seperti wanita zaman itu. Karena itu, pernyataan Paulus itu bertentangan, bukan dengan kebiasaan Yesus, tetapi dengan khayalan para pelukis. 

Pada jaman kita ini atas kemurahan Tuhan ada seorang pelukis yang diijinkan Tuhan Yesus untuk melukis Wajahnya, inilah lukisan yang berjudul RAJA DAMAI itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar