Jumat, 24 Februari 2017

UANG ATAU KONTRIBUSI ?


Pengaruh uang dalam kehidupan manusia sangat luar biasa, sehingga manusia berusaha mengejar prestasi habis-habisan. Manusia berlomba-lomba mengejar prestasi karena manusia menggunakan ukuran yang salah: prestasi diukur dengan jumlah uang yang berhasil dikumpulkan.

Hal yang sama terjadi kepada anak anak kita yang sedang bersekolah. Banyak orang tua mengukur prestasi anaknya dengan ranking yang dicapai. Padahal di kemudian hari sewaktu mereka terjun ke dunia kerja, belum tentu ranking tinggi menjamin kesuksesan mereka.

Ukuran seseorang yang hidupnya berdampak dan dihargai bukanlah sekadar hanya prestasi. Prestasi yang kita capai cenderung untuk kepuasan diri sendiri. Karena biasanya manusia merasa puas jika sudah mencapai prestasi tertentu. Yang membuat kehidupan kita berdampak adalah ketika kita berkarya dan menghasilkan sesuatu untuk banyak orang.

Contohnya adalah Thomas Alva Edison. Ia telah mengubah kehidupan banyak orang. Dari penemuan-penemuannya sekarang kita dapat menikmati dan memanfaatkan cahaya lampu untuk hal-hal yang jauh lebih besar dan berarti. Karya pun tidak diukur dari uang, tapi diukur dari seberapa nilai tambah yang positif yang telah kita berikan di dalam kehidupan seseorang atau masyarakat.

Perhatikan apa yang ditulis dalam Pengkhotbah 2:26 “Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin."

Sudahkah kita berkontribusi hari ini, sehingga kita menjadi orang-orang yang menambah nilai bagi orang orang di sekitar kita? Dan di mana pun kita berada, kita menjadi orang yang berguna dan bukan menjadi orang yang mengejar uang semata mata.

TODAY'S MESSAGE
-Ps. Leonardo A.Sjiamsuri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar