Sabtu, 23 Maret 2013

MEMBELI KEAJAIBAN



Sally, 8 tahun, mendengar orangtuanya sedang berbicara tentang adik lelakinya, Georgi, yang sedang sakit parah dan perlu dioperasi. Namun, mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berkata, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan Georgi."

Sally mengambil kotak tabungan dan menghitung semua uangnya. Ia lalu pergi ke apotek. "Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker.

"Adik saya sakit. Saya mau membeli keajaiban. Kata ayah, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan nyawa adik saya. Berapa harganya?" ujar Sally.

"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil," kata apoteker.

Seorang pria berpakaian rapi yang mendengar pembicaraan itu bertanya, "Keajaiban seperti apa yang dibutuhkan adikmu?"

"Saya tidak tahu. Saya hanya tahu ia sakit parah dan kata ayah ia perlu dioperasi. Orangtua saya tidak punya uang, tetapi saya punya," jawab Sally.

"Berapa uang yang kamu punya?" tanya pria itu.

"Satu dollar dan sebelas sen," kata Sally dengan bangga.

"Kebetulan sekali," ujar pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen harga yang pas untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu." Ia mengambil uang Sally, memegang tangannya dan berkata, "Bawa adikmu ke sini. Saya ingin bertemu dengannya dan orangtuamu."

Pria itu adalah dr. Carlton Armstrong, ahli bedah terkemuka di Amerika Serikat. Operasi berlangsung singkat dan tanpa biaya. Georgi segera kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Orangtuanya sangat bahagia. Sally tersenyum. Ia tahu pasti berapa harga keajaiban tersebut: satu dollar sebelas sen, ditambah dengan keyakinan.

Moral cerita yang dapat kita ambil adalah jadilah seperti anak kecil yang dengan polos memohon keajaiban bagi adiknya. Kita juga dapat berdoa memohon keajaiban asal disertai keyakinan yang kuat dan yang anda mohonkan berguna juga untuk sesama maupun kebaikan dirimu sendiri.

Tuhan memberkati.

Dikutip dari sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar