“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Matius 24:42-44).
Ya! Mengapa tanggal kedatangan Tuhan Yesus tidak diberikan saja?
Kalau memang Dia ingin agar kita mengetahui tanggalnya, maka Dia pasti memberi tahu. Dia menyatakan dengan jelas tentang hukum Taurat, hukum yang terutama, Amanat Agung, jalan keselamatan melalui Yesus, tetapi Dia tidak melakukannya untuk tanggal-tanggal kedatangan Yesus. Baik kedatangan-Nya yang pertama maupun yang kedua.
Dengan demikan, ada yang lebih penting daripada tanggal itu, yaitu apa yang dinyatakan secara eksplisit dan tegas berkaitan dengan kedatangan-Nya yang kedua. Alih-alih memberikan tanggalnya, Tuhan Yesus memberikan perintah yang tegas untuk “berjaga-jaga” atau “siap sedia.” Inilah tugas yang lebih penting.
Seandainya, Dia memberi tahu bahwa Dia datang di tahun 2000, apa yang akan terjadi dengan orang-orang Kristen di tahun 50, 500, 1500, dan seterusnya? Mereka akan hidup tanpa kesiagaan karena mereka tahu bahwa kedatangan itu bukan di tahun mereka hidup. Kedatangan-Nya yang pasti itu diibaratkan seperti pencuri di malam hari yang pasti datang tetapi tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan. Tidak ada pencuri yang memberitahukan kedatangannya. Tentu Yesus bukan pencuri tetapi kedatangan-Nya diibaratkan seperti kedatangan seorang pencuri. Perumpamaan ini menyiratkan bahwa orang percaya perlu bersiap sedia setiap saat untuk kedatangan-Nya yang tiba-tiba tetapi pasti itu.
Mereka juga akan hidup tanpa pengharapan. Padahal, kedatangan Tuhan Yesus bagi orang percaya adalah suatu kemenangan, suatu kebebasan dari penderitaan dan dosa, suatu saat untuk menerima mahkota, dan suatu kehidupan bersama Raja semesta alam. Maka ketika umat percaya dianiaya, berita kedatangan Tuhan Yesus yang membebaskan adalah suatu pengharapan dan kekuatan. Tetapi kalau mereka tahu bahwa kedatangan itu bukan di zaman mereka, sangat sulit untuk berharap adanya kelepasan.
Ketiadaan tanggal itu tidak membenarkan kita untuk melakukan tebak-tebakan. Sementara kita tidak tahu kapan Dia akan datang, kita tahu bahwa Dia pasti datang. Maka satu-satunya yang perlu adalah siap sedia setiap saat.
Sumber: www.facebook.com
Sumber: www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar