Pada suatu hari saat mempelajari Alkitab Tuhan menggerakkan saya untuk memperhatikan ayat berikut dalam Alkitab bahasa indonesia sehari-hari (BIS):
Yesaya 60:8 Apakah itu yang melayang seperti awan seperti merpati yang sedang terbang pulang?
9 Itulah kapal-kapal yang datang berlabuh membawa umat Allah pulang dari negeri jauh. Perak dan emas dibawanya serta untuk memuji TUHAN Allahmu; bagi Allah Israel Yang Mahasuci, yang membuat umat-Nya dihormati.
Ayat 8 tertulis pertanyaan tentang sesuatu yg belum diketahui yg melayang seperti awan dan terbang seperti merpati pulang sarang. Di ayat 9 tertulis jawaban sesuatu itu yaitu kapal-kapal, tetapi ada yg kurang pas dengan jawaban itu yaitu:
- Kapal itu mengapung diatas air bukan melayang seperti awan dan terbang seperti merpati.
- Pada jaman itu kapal sudah diketahui bukan sesuatu yg tidak diketahui.
Memang pada jaman nabi Yesaya hidup, ribuan tahun yg lalu, alat itu belum ada, tetapi kita yg hidup di jaman akhir ini dengan mudah sekali bisa mengetahui alat itu.
Alat itu adalah pesawat terbang yg kalau diceritakan di jaman nabi Yesaya pasti mereka akan binggung dan tidak percaya bila pada akhir jaman manusia akan punya kendaraan yg bisa terbang.
Saya takjub menyaksikan kebesaran Tuhan ini, bahwa ribuan tahun yg lalu Tuhan sudah membicarakan pesawat terbang yg akan membawa umat Allah pulang ke Yerusalem.
Rasa takjub saya bertambah besar, bahkan sampai merinding, sebab di ayat 9 tertulis pesawat itu yg dinamakan kapal-kapal, membawa umat Allah pulang dari negeri jauh. Sebab hal itu tepat sekali dengan apa yg terjadi pada pesawat Air Asia.
Maksud saya bagi umat Allah atau orang percaya yg sedang menumpang Air Asia itu melayang seperti awan dan terbang seperti merpati untuk pulang ke Yerusalem Baru yaitu Rumah Bapa. Bagi orang percaya kematian adalah keuntungan, bukan kecelakaan, sebab rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan.
Tetapi bagi orang yg belum percaya kematian adalah mengerikan, sebab hukuman kekal sedang menanti mereka.
Tuhan Yesus sudah berpesan bahwa kedatanganNya sudah dekat, maka bersiap sedialah selalu. Janganlah saudara membayangkan bahwa kedatangan Tuhan itu hanya kedatangan di awan-awan untuk menjemput umatnya yg siap, tetapi kedatangan Tuhan bisa juga berarti saat kematian tiap manusia.
Kelak tubuh rohani saudara akan diperlengkapi dengan kemampuan untuk melayang dan terbang walau tidak bersayap, itu adalah karunia Tuhan yg besar.
Sudah siapkah saudara ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar