Lukas 15:11-32
Pada perikop diatas lebih umum dan mudah kita pahami anak yg terhilang itu si bungsu, memang benar demikian tetapi sesungguhnya si sulung juga terhilang di rumah bapanya bahkan pemulihannya lebih sulit dari si bungsu.
Apa sebabnya si sulung sampai terhilang juga ?
1. ANAK SULUNG TIDAK BERKOMUNIKASI DENGAN BAPANYA
Mulai ayat 12 kita bisa melihat bahwa yg berkomunikasi dengan bapa hanya anak bungsu walau permintaannya itu tidak baik, sedangkan anak sulung baru berkomunikasi pada ayat 29, itupun bukan komunikasi yg baik tapi dalam iri dan kemarahan.
Mari perhatikan diri kita yg sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan tetap setia kepadaNya, apakah terjalin komunikasi yg akrab dengan Bapa ? Bila belum mungkin kita akan mengalami nasib seperti si sulung yg tidak mau masuk rumah Bapa, dengan kata lain si sulung ini adalah anak yg terhilang didalam gereja.
Pada waktu saya dahulu beribadah di komisi pemuda suatu gereja saya sempat sharing bahwa Tuhan itu terus berbicara pada setiap anakNya sampai saat ini, tetapi teman saya malah bertanya: “Kalau Tuhan berbicara itu seperti apa suaraNya ?”, padahal dia umur rohaninya lebih tua dari saya, dia sudah kristen sejak kecil sedangkan saya baru pada waktu menjadi mahasiswa.
Luk 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Si sulung bukannya mencari bapanya dan bertanya, tetapi malah bertanya kepada seorang hamba.
Berapa banyak si sulung di gereja yg gemar curhat pada sahabatnya atau hamba Tuhan tetapi tidak mau curhat kepada Tuhan, boleh curhat kepada sahabat yg bisa dipercaya tetapi yg utama adalah curhat kepada Tuhan, sehebat-hebatnya sahabat kita dia tidak akan dapat banyak menolong kesulitan kita.
Syarat utama supaya bisa berkomunikasi dengan Tuhan adalah:
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Jadi komunikasi itu hanya bisa melalui Tuhan Yesus saja, tidak ada jalan lain, yg harus kita lakukan adalah mempelajari surat Tuhan Yesus yaitu alkitab dan berdoa selalu didalam nama Tuhan Yesus. Itulah permulaan dari komunikasi dengan Tuhan.
Ada hal-hal lain tentang bagaimana mendengar suara Tuhan sbb:
• TAHU FIRMAN TUHAN - kehendak Tuhan dinyatakan dalam Firman-Nya. Ini adalah hakim terakhir saat kita membuat keputusan-keputusan. Belajarlah membaca, merenungkan, dan berdoa dengan Firman Tuhan. Jika kita memperhatikan Firman-Nya, tidak melupakan tapi melakukannya, kita akan diberkati dalam apa yang kita lakukan (Yakobus 1:25).
• PERHATIKAN LINGKUNGAN SEKELILING ANDA. Bimbingan Tuhan sering dikonfirmasi melalui situasi/keadaan. Bawalah situasi anda ke hadapan Tuhan dalam doa.
• DENGARKAN HATI ANDA - Apa yang dikatakan hati anda? Roh Kudus tinggal di dalam diri anda. Periksa hati anda di hadapan Tuhan, dan mintalah pewahyuan dari Tuhan. (Yohanes 16:13, 1 Korintus 6:19).
• KENALILAH DAMAI DARI TUHAN - Apakah ada kedamaian dalam hati anda? Bahkan jika ada badai dalam hidup anda dan anda sedang mengalami pengalaman yang sulit, anda dapat memiliki damai Allah (Yakobus 3:18)
• TAATILAH PERINTAH-PERINTAH TUHAN - Tuhan akan membimbing kita jika kita melakukan apa yang Dia katakan. Melakukan perintah-Nya akan membuat janji-janji-Nya digenapi dalam hidup kita. Tanyakan kepada Tuhan apakah anda masih memiliki dosa dalam hidup anda yang perlu diakui.
• IKUTI TUNTUNAN TUHAN BAHKAN KETIKA KEADAAN SULIT. Tidaklah selalu terasa menyenangkan ketika kita harus memikul salib kita. Allah mengijinkan kita menghadapi masa-masa sulit dan tidak ingin kita menjadi terlalu nyaman. Anda harus berkomitmen untuk mengikuti JalanNya bahkan ketika sulit (Yesaya 55:8-9).
• DENGAN RENDAH HATI, CARILAH TUNTUNAN TUHAN SETIAP HARI. Dengan rendah hati bawalah jadwal harian dan mingguan di hadapan Tuhan. Tetap rendah hati dan berjalanlah sehari demi sehari bersama dengan Tuhan (Mazmur 25:9).
• KITA HARUS MEMILIKI TELINGA YANG MAU MENDENGAR. Tuhan sering berbicara melalui suara kecil yang halus. Dia mungkin menaruh sebuah pemikiran ke dalam pikiran anda. Ia sering membimbing kita saat kita tidak menyadarinya. Kita harus mendengarkan pikiran-pikiran yang bersuara halus ini dan bertanya, "Tuhan, apakah Engkau sedang berbicara kepada saya?"
• AMBILLAH TINDAKAN KETIKA ANDA MENDENGAR SUARANYA. Kita harus melakukan semua yang Tuhan perintahkan agar kita lakukan. Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh hanya mendengarkan Firman dan menipu diri kita sendiri, kita harus melakukan apa yang dikatakannya (Yakobus 1:22). Ada kalanya kita menunggu dan mendengarkan Tuhan dengan hati-hati, dan ada kalanya kita harus mengambil tindakan.
Atau saudara juga dapat membaca dari http://belajar-alkitab.blogspot.com/2013/09/cara-mendengar-suara-tuhan.html
2. TIDAK MEMAKAI PIKIRAN KRISTUS
Luk 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Si sulung sibuk bekerja di ladang bapanya tanpa mempunyai pikiran bahwa itu juga ladangnya sendiri.
Banyak si sulung di gereja melakukan pelayanan untuk Tuhan tanpa berpikiran bahwa pelayanan itu juga milik mereka dan untuk kebaikan mereka. Mereka bersusah payah supaya Tuhan disenangkan tetapi hati mereka sendiri merasa susah dan terpaksa, mereka tidak memiliki sukacita.
Luk 15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Akibat tidak ada komunikasi dengan bapa si sulung salah paham, dia mempunyai pikiran yg berbeda, mempunyai prasangka buruk terhadap bapanya.
Seringkali kita mendengar si sulung di gereja yg mogok, mempunyai prasangka buruk terhadap Tuhan, menilai Tuhan tidak menepati janji, tidak mau menolong bahkan sudah meninggalkan dia. Tetapi sebenarnya dia salah paham, Tuhan tidak pernah meninggalkan dia dan Tuhan selalu siap menolongnya tetapi ada penghalang yaitu dosa-dosanya seperti yg dikatakan Tuhan sbb:
Yesaya 59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Seringkali kita hanya memegang janji Tuhan bahkan menuntutnya tetapi kita lupa bahwa kita mempunyai kewajiban yg harus dilakukan, kewajiban yg sudah tertulis dalam kitab perjanjian antara kita dengan Tuhan yaitu alkitab, apabila kita telah melakukan kewajiban kita maka pastilah Tuhan akan menepati janjinya.
Akibat dari semuanya ini pemulihan si sulung lebih sulit dari si bungsu, padahal si bungsu lebih rusak, tetapi sampai akhir perikop ini Tuhan tidak memberitahukan apakah si sulung sudah bertobat atau belum, ini adalah PR untuk kita, apakah kita mau terus menjadi si sulung atau kita berubah dengan meneladani sikap dari Anak Tunggal Bapa yaitu Tuhan dan Juruselamat kita yg selalu memakai pikiran Tuhan dalam segala hal seperti nasehat Tuhan sbb:
Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Sehingga sindiran Tuhan dalam perikop diatas tidak terjadi pada diri kita, kita bukanlah si sulung yg terhilang di gereja tetapi sudah berubah oleh pembaharuan budi dengan meneladani sikap Juruselamat kita sehingga kita diperbolehkan masuk ke dalam Kerajaan Allah sejak kita hidup di dunia ini sampai kelak dan selamanya.