Sekarang ini banyak seminar-seminar yang menawarkan cara-cara untuk cepat menjadi kaya bukan dengan cara yang konvensional tetapi dengan cara-cara ekonomi modern. Ada yang menawarkan bisa memiliki pengelolaan properti tanpa mengeluarkan uang atau membayar pinjaman, ada yang menawarkan pelipat gandaan uang di dalam bisnis komoditi, perdagangan mata uang, saham, menimbun barang-barang tertentu, dll. Semuanya menjanjikan satu hal : cepat kaya. Kemudian dengan memiliki banyak kekayaan, orang bisa menikmati hidup dengan super nyaman dan super bahagia ...
Banyak anak-anak Tuhan yang tergoda untuk “nimbrung” ke dalam pola pikir yang dimasyarakatkan itu, bagaimana caranya dengan modal yang kecil bisa meraup keuntungan besar dan memperoleh kekayaan yang diidam-idamkan. Cepat kaya, adalah kata sakti yang menghipnotis kehidupan masyarakat di jaman modern ini.
Mau cepat kaya, lambat kaya, biasa-biasa saja atau menikmati hidup bersama dengan Tuhan - semuanya itu adalah pilihan hidup. Akan tetapi di balik itu semua masing-masing ada konsekuensinya, sesuai dengan Hukum Roh di dalam Alkitab. Firman Tuhan di dalam Alkitab adalah kebenaran Allah yang teruji dan terbukti di sepanjang masa umur dunia ini, bahkan sampai nanti dunia lenyap sekali pun.
Untuk orang yang ingin cepat kaya, maka di dalam hidupnya akan berlaku Firman Tuhan ini :
- Harta yang cepat diperoleh akan berkurang. (Amsal 13:11)
- Orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. (Amsal 28:20)
Kita beberapa kali melayani orang-orang dan keluarga yang bisnis "uang". Mereka cepat dapat uang, dan cepat kaya. Akan tetapi ada satu hal yang terjadi ketika mereka mendapat banyak yang dengan cepat yaitu mereka tidak bisa berkata : CUKUP. Hati dan pikiran selalu bergelora untuk terus investasi dan terus memutarkan modal, supaya lebih kaya dan semakin kaya lagi. Ini adalah penyakit kronis yang menghinggapi orang-orang yang memperoleh uang dengan cepat seperti para penjudi yang sudah menang taruhan besar -- mereka tidak bisa berhenti ...
Ketika hati dan pikiran diikat kuat untuk terus berusaha menjadi kaya maka cerita lama terjadi yaitu pada titik tertentu mereka jatuh bangkrut, bahkan sampai milyaran rupiah. Pada saat mereka hidup menderita, baru ingat Tuhan dan kita datang melayani mereka dalam doa dan peneguhan Firman Tuhan.
Jika kita tahu Firman Tuhan, mengapa kita memilih jalan hidup yang sudah DITENTUKAN oleh Firman Tuhan tidak baik dan berujung kepada bencana?
Apabila kita memilih untuk bekerja dengan wajar dan memperoleh harta benda sedikit demi sedikit, maka di dalam hidup kita akan berlaku Firman Tuhan yang berikut ini :
- Siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. (Amsal 13:11)
- Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat. (Amsal 28:20)
Ada pesan khusus dari Tuhan supaya kita tidak tergoda untuk memusatkan perhatian hidup mengejar kekayaan :
- Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. (Amsal 23:4,5)
Hidup itu sepenuhnya adalah pilihan pribadi (Free Will), apakah kita ingin “cepat kaya” dan memfokuskan hidup pada “mengejar kekayaan” atau “menikmati setiap tahapan kehidupan dengan berkat dari Tuhan.”
Sebenarnya dalam hidup ini ada satu pertanyaan mendasar : "Apa yang kita cari?" Orang umumnya memilih jalan hidup berdasarkan apa kata orang. Pandangan dan tawaran dunia menentukan jalan hidupnya - dan semuanya dari jaman Salomo adalah sangat tipikal, yaitu : "Orang bahagia kalau kaya raya, punya pasangan yang cantik/ganteng, pintar, banyak anak, dll."
Tapi jika kita memahami kebenaran Firman Tuhan dan dunia Roh, semuanya itu hanyalah "screen server" belaka. Begitu orang mendapat kekayaan dengan cepat, maka halaman depan akan terlepas dan muncul isi yang sesungguhnya yaitu : dukacita dan air mata. Ribuan tahun yang lalu Firman Tuhan dan para hamba Tuhan sudah menyatakan dan menyingkapkan hal itu, tapi manusia karena tipu muslihat iblis terus saja mengulangi kesalahan yang sama - terus dan terus ...
Jika kita memilih hidup secara “cukup” dan orang-orang bahkan keluarga berkata yang jahat tentang kita, maka bersukacitalah -- karena kita memilih hidup sesuai dengan kasih Kristus. Ada satu yang perlu diingat bahwa : hidup ini kita sendiri yang menjalani dan merasakannya, bukan orang lain. Semua orang termasuk keluarga hanya bisa "bicara" menurut akal pikiran mereka, tetapi jika kita jatuh, menderita dan sengsara -- yang menanggung dan merasakan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain yang banyak "bicara" tersebut.
Jadi sebaiknya, kita anak-anak Tuhan tidak dibutakan oleh segala macam pendapat dunia mengenai kekayaan dan kebahagiaan semu, tetapi hanya percaya dan mengandalkan kasih Kristus -- karena damai sejahtera dan sukacita abadi hanya bisa ditemui di dalam kebenaran Firman Tuhan saja.
Setiap hari saya dan keluarga menutup doa dalam mezbah keluarga dengan Doa Bapa Kami, yang di dalamnya terucap kata-kata, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya ...” Kita bersyukur karena Tuhan selalu menjaga ekonomi kita “pas-pasan” dan tidak “berlimpah ruah.” Apa pun kita bawa di dalam doa dan Tuhan selalu menjawab secara “pas” ... Pas lapar, Tuhan memberi makan. Pas rumah terasa sempit karena ada anak-anak, Tuhan memperlebar luasnya. Pas anak-anak sekolah, Tuhan mencukupkan biayanya. Pas lelah berjalan kaki, Tuhan memberi motor. Pas naik motor kehujanan, Tuhan memberi mobil. Di dalam kasih Tuhan yang ajaib, semuanya serba “pas” ...
Mengenai hidup yang serba “pas” ini ternyata tiga ribu tahun yang lalu Agur bin Yake dari Masa dalam Amsal Salomo juga telah menuliskan hal yang sama : “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.” (Amsal 30:8,9)
Sekali lagi, hidup adalah pilihan yang sepenuhnya tergantung Free Will kita sendiri; apakah kita mengarahkan hidup pada pengejaran kekayaan dan ingin cepat kaya, atau menikmati hidup yang “secukupnya” di dalam kasih Kristus sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.
GBU
(Indriatmo)
(http://www.pesta.org/node/1922)
* * * * *
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. (Matius 6:9-13)