Rabu, 19 Oktober 2016

PANGLIMA BALA TENTARA TUHAN


Yos 5:13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"
14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

Sebagai pemimpin utama pasukan Israel Yosua mengadakan pengamatan sendiri kota Yeriko untuk melihat dan memperkirakan kekuatannya walaupun ada laporan dari kedua mata-mata yg melaporkan bahwa Yerikho sudah gemetar ketakutan oleh kedahsyatan Tuhan.

Tiba tiba Yosua melihat seorang laki-laki berdiri didepannya dengan pedang terhunus, setelah bertanya Yosua mengetahui bahwa Orang itu adalah Panglima Balatentara TUHAN, Dia bukanlah manusia Dia adalah Malaikat Tuhan sendiri sebab Dia tidak menolak sembah sujud Yosua terhadapNya.

Dengan pengetahuan perjanjian baru kita mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yesus sendiri sebelum Dia turun menjadi manusia, sebab tidak seorangpun pernah bertemu dengan Bapa.
Yohanes 6:46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Menariknya nama Yesus dalam bahasa ibrani ialah Yosua, jadi memang tugas Yosua melambangkan tugas Yesus sebagai panglima yg membawa umat masuk ke negeri perjanjian yaitu Kerajaan Allah.

Setelah ke dua Yosua itu bertemu di dekat Yerikho apakah mereka membicarakan tentang taktik peperangan nantinya ?
Yosua 5:14 "Aku Panglima Bala Tentara TUHAN," jawab-Nya. Yosua sujud di hadapan-Nya dan menyembah Dia serta berkata, "Katakanlah apa perintah-Mu."
15 "Lepaskan kasutmu," kata Panglima itu, "karena tempat ini suci." Yosua menaati perintah itu.
Ternyata dari yg tertulis dalam kitab Yosua mereka tidak atau belum membicarakan taktik peperangan Yerikho, tetapi justru Yesus memerintahkan Yosua supaya menanggalkan kasutnya.

Kita jadi ingat Musa juga pernah diperintahkan demikian oleh Tuhan.
Keluaran 3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Kita bisa menyimpulkan bahwa menanggalkan kasut artinya menanggalkan dosa dan semua keinginannya, tanpa kerelaan untuk menanggalkan dosa tidak akan ada seorangpun yang dapat bertemu dengan Tuhan.

Jadi taktik perang pertama dan utama yang diminta dari Yosua adalah mau dan harus menanggalkan dosa dan keinginannya, dengan demikian Yosua akan termasuk dalam salah seorang pemimpin divisi pasukan Allah yang sedang bersiap berperang.

Bila kita baca kisah peperangan melawan Yerikho jelaslah bahwa tidak mungkin pasukan manusia saja dapat melakukan hal itu yaitu meruntuhkan tembok perlindungan Yerikho yang tebalnya 6 meter dan tingginya 14 meter.

Untuk itulah Panglima Tentara Allah memimpin sendiri peperangan ini dengan pasukan besar yang terdiri dari pasukan Israel dibawah pimpinan Yosua dan pasukan malaikat dibawah pimpinan para penghulu malaikat yg beberapa kita kenal namanya: Mikhael, Gabriel, dll.

Kini kita arahkan perhatian kita kepada peperangan kita sendiri yang harus kita hadapi sehari-hari, dengan belajar dari peperangan Yerikho dapat kita simpulkan bahwa:

Kita tidak dapat menghadapi peperangan dengan masalah kita sendirian, harus taat pimpinan Tuhan dengan syarat mau meninggalkan dosa dan keinginannya.

Seperti pasukan Israel harus ikut angkat senjata, demikian kita harus ikut bertindak terhadap masalah kita dengan didahului doa minta petunjuk Tuhan, dan lakukan petunjuk itu walau tidak masuk akal sekalipun seperti yg dilakukan pasukan Israel dengan mengelilingi tembok Yerikho walau mungkin harus ditertawai atau dilecehkan dengan dilempar tobak, panah, batu sampai kotoran manusia oleh pasukan diatas tembok Yerikho.

Terakhir saya ucapkan selamat berjuang dalam hidup yg sementara ini menghadapi masalah kita dengan menjadi bagian dari pasukan Tuhan yg besar itu.