Rabu, 26 Maret 2014

APAKAH SAYA AKAN MENEMUKAN TUHAN ?


Ceritakan Pada Dunia

Sekitar 14 tahun yang lalu, aku berdiri menyaksikan para mahasiswaku berbaris memasuki kelas untuk mengikuti kuliah pertama tentang teologi iman. Pada hari itulah untuk pertama kalinya aku melihat Tommy. Dia sedang menyisir rambutnya yang terurai sampai sekitar 20 cm dibawah bahunya. Penilaian singkatku: dia seorang yang aneh? sangat aneh.

Tommy ternyata menjadi tantanganku yang terberat. Dia terus-menerus mengajukan keberatan. Dia juga melecehkan tentang kemungkinan Tuhan mencintai secara tanpa pamrih. Ketika dia muncul untuk mengikuti ujian di akhir kuliah, dia bertanya dengan agak sinis,
"Menurut Pastor apakah saya akan pernah menemukan Tuhan?"
"Tidak," jawabku dengan sungguh-sungguh.
"Oh," sahutnya.
"Rasanya Anda memang tidak pernah mengajarkan bagaimana menemukan Tuhan."
Kubiarkan dia berjalan sampai lima langkah lagi dari pintu, lalu kupanggil.
"Saya rasa kamu tak akan pernah menemukan-Nya. Tapi, saya yakin Dialah yang akan menemukanmu."
Tommy mengangkat bahu, lalu pergi.

Aku merasa agak kecewa karena dia tidak bisa menangkap maksud kata-kataku. Kemudian kudengar Tommy sudah lulus, dan saya bersyukur. Namun kemudian tiba berita yang menyedihkan: Tommy mengidap kanker yang sudah parah. Sebelum saya sempat mengunjunginya, dia yang lebih dulu menemui saya. Saat dia melangkah masuk ke kantor saya, tubuhnya sudah menyusut, dan rambutnya yang panjang sudah rontok karena pengobatan dengan kemoterapi. Namun, matanya tetap bercahaya dan suaranya, untuk pertama kalinya, terdengar tegas.

"Tommy ! Saya sering memikirkanmu. Katanya kamu sakit keras?" tanyaku langsung.
"Oh ya, saya memang sakit keras. Saya menderita kanker. Waktu saya hanya tinggal beberapa minggu lagi."
"Kamu mau membicarakan itu?"
"Boleh saja. Apa yang ingin Pastor ketahui?"
"Bagaimana rasanya baru berumur 24 tahun, tapi kematian sudah menjelang?"
Jawabnya, "Ini lebih baik ketimbang jadi lelaki berumur 50 tahun namun mengira bahwa minum minuman keras, bermain perempuan, dan memburu harta adalah hal-hal yang 'utama' dalam hidup ini."

Lalu dia mengatakan mengapa dia menemuiku. "Sesuatu yang Pastor pernah katakan pada saya pada hari terakhir kuliah Pastor. Saya bertanya waktu itu apakah saya akan pernah menemukan Tuhan, dan Pastor mengatakan tidak. Jawaban yang sungguh mengejutkan saya. Lalu, Pastor mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan menemukan saya. Saya sering memikirkan kata-kata Pastor itu, meskipun pencarian Tuhan yang saya lakukan pada masa itu tidaklah sungguh-sungguh."

"Tetapi, ketika dokter mengeluarkan segumpal daging dari pangkal paha saya", Tommy melanjutkan "dan mengatakan bahwa gumpalan itu ganas, saya pun mulai serius melacak Tuhan. Dan ketika tumor ganas itu menyebar sampai ke organ-organ vital, saya benar-benar menggedor-gedor pintu surga. Tapi tak terjadi apa pun.."

Lalu, saya terbangun di suatu hari, dan saya tidak lagi berusaha keras mencari-cari pesan itu. Saya menghentikan segala usaha itu. Saya memutuskan untuk tidak peduli sama sekali pada Tuhan, kehidupan setelah kematian, atau hal-hal sejenis itu."
"Saya memutuskan untuk melewatkan waktu yang tersisa melakukan hal-hal penting," lanjut Tommy.
"Saya teringat tentang Pastor dan kata-kata Pastor yang lain: Kesedihan yang paling utama adalah menjalani hidup tanpa mencintai. Tapi hampir sama sedihnya, meninggalkan dunia ini tanpa mengatakan pada orang yang saya cintai bahwa kau mencintai mereka.

Jadi saya memulai dengan orang yang tersulit: ayah saya. "Ayah Tommy waktu itu sedang membaca koran saat anaknya menghampirinya."
"Pa, aku ingin bicara."
"Bicara saja."
"Pa, ini penting sekali."
Korannya turun perlahan 8 cm. "Ada apa?"
"Pa, aku cinta Papa. Aku hanya ingin Papa tahu itu."

Tommy tersenyum padaku saat mengenang saat itu.
"Korannya jatuh ke lantai. Lalu ayah saya melakukan dua hal yang seingatku belum pernah dilakukannya. Ia menangis dan memelukku. Dan kami mengobrol semalaman, meskipun dia harus bekerja besok paginya."
"Dengan ibu saya dan adik saya lebih mudah," sambung Tommy.
"Mereka menangis bersama saya, dan kami berpelukan, dan berbagi hal yang kami rahasiakan bertahun-tahun. Saya hanya menyesalkan mengapa saya harus menunggu sekian lama. Saya berada dalam bayang-bayang kematian, dan saya baru memulai terbuka pada semua orang yang sebenarnya dekat dengan saya.

"Lalu suatu hari saya berbalik dan Tuhan ada di situ. Ia tidak datang saat saya memohon pada-Nya. Rupanya Dia bertindak menurut kehendak-Nya dan pada waktu-Nya. Yang penting adalah Pastor benar. Dia menemukan saya bahkan setelah saya berhenti mencari-Nya."
"Tommy," aku tersedak,
"Menurut saya, kata-katamu lebih universal daripada yang kamu sadari. Kamu menunjukkan bahwa cara terpasti untuk menemukan Tuhan adalah bukan dengan membuatnya menjadi milik pribadi atau penghiburan instan saat membutuhkan, melainkan dengan membuka diri pada cinta kasih."
"Tommy," saya menambahkan, "boleh saya minta tolong? Maukah kamu datang ke kuliah teologi iman dan mengatakan kepada para mahasiswa saya apa yang baru kamu ceritakan?"

Meskipun kami menjadwalkannya, ia tak berhasil hadir hari itu. Tentu saja, karena ia harus berpulang. Ia melangkah jauh dari iman ke visi. Ia menemukan kehidupan yang jauh lebih indah daripada yang pernah dilihat mata kemanusiaan atau yang pernah dibayangkan.

Sebelum ia meninggal, kami mengobrol terakhir kali.
"Saya tak akan mampu hadir di kuliah Pastor," katanya.
"Saya tahu, Tommy."
"Maukah Pastor menceritakannya untuk saya?
Maukah Pastor menceritakannya pada dunia untuk saya?"
"Ya, Tommy. Saya akan melakukannya."

-----kisah lama yg selalu baru-----

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Mat. 7:7

Sumber: FB

Minggu, 16 Maret 2014

MEFIBOSET DAN ZIBA


MEFIBOSET MENCINTAI DAUD

2 Samuel 9:6  Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
7  Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8  Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"

Daud menunjukkan cinta kasih kepada Mefiboset demi janjinya kepada Yonathan. Dan Mefiboset menanggapi dengan terima kasih yang tulus kepada Daud ketika ia mengakui dirinya sebagai tidak lebih dari seekor anjing mati. Dialog antara Daud dan Mefiboset adalah gambaran dari apa yang terjadi antara Allah dan orang berdosa seperti kita. Allah kita akan menunjukkan kebaikan-Nya yang penuh kasih kepada kita demi Putra-Nya , Yesus Kristus. Dan Allah menghendaki kita juga mengasihi Dia dengan bukti taat kepadaNya.

ZIBA MENCINTAI HARTA

2 Sam 16:1 Ketika Daud baru saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset, mendapatkan dia membawa sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua ratus ketul roti, seratus buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan sebuyung anggur.

Daud sedang dalam situasi yang sulit karena ia melarikan diri dari anaknya sendiri , Absalom yang mengejarnya , mungkin tanpa banyak persiapan dan perlengkapan. Ini adalah waktu yang sangat buruk bagi Daud sebagian pejabat kerajaannya berbalik melawan dia , berpihak Absalom. Jadi dalam keadaan yang sulit ini, ketika Ziba muncul dengan semua perlengkapan ini, kita bisa membayangkan betapa Daud merasa berterima kasih. Lihatlah ayat 2.
2  Lalu bertanyalah raja kepada Ziba: "Apakah maksudmu dengan semuanya ini?" Jawab Ziba: "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk ditunggangi; roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan anggur ini untuk diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah lelah."

Hal ini menunjukkan bahwa Ziba adalah hamba yg cerdik, ia tahu bagaimana mengambil kesempatan yg akan menguntungkan dirinya. Lihatlah ayat 3 dan 4.

3  Kemudian bertanyalah raja: "Di manakah anak tuanmu?" Jawab Ziba kepada raja: "Ia ada di Yerusalem, sebab katanya: Pada hari ini kaum Israel akan mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku."
4  Lalu berkatalah raja kepada Ziba: "Kalau begitu, kepunyaanmulah segala kepunyaan Mefiboset." Kata Ziba: "Aku tunduk! Biarlah kiranya aku tetap mendapat kasih di matamu, ya tuanku raja."

Dan memang terbukti Ziba memperoleh keuntungan besar yaitu keputusan raja yg memberikan segala milik Mefiboset tuannya kepada Ziba.

Ziba ini adalah gambaran dari anak-anak dunia yg lebih cerdik dari pada anak-anak terang dalam hal memperoleh harta duniawi yg fana ini, lihatlah ayat berikut.

Lukas 16:8  Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

MEFIBOSET MEMILIKI HATI YG MULIA

Setelah Daud berhasil memadamkan pemberontakan Absalom, salah seorang yg menyambut kepulangan Daud adalah Mefiboset.

2 Sam 19:24 Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.
25  Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?"
26  Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! — sebab hambamu ini timpang.
27  Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik.
28  Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja?"

Ternyata Mefiboset tetap setia kepada Daud, sebagai bukti kesetiaannya dia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat. Sebab tidak mungkin dia bisa ikut raja mengungsi karena dia seorang yg pincang. Dapat saudara bayangkan betapa menderitanya Mefiboset selama itu, coba saudara tidak ganti pakaian selama seminggu saja, pasti saudara tidak akan tahan baunya.

Setelah Mefiboset dikhianati dan difitnah oleh Ziba dia tidak menaruh dendam dalam hatinya, pada waktu dia menghadap raja Daud sekalipun dia tidak mengajukan tuntutan.

2 Sam 19:29  Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu."
30  Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."

Daud merasa malu dan menyesal dengan keputusannya dulu kepada Ziba yg diambil dalam situasi hati yg menaruh curiga terhadap kesetiaan Mefiboset, sehingga Daud mengubah keputusannya bahwa Mefiboset dan Ziba harus membagi 2 harta itu.

Tetapi apakah sikap Mefiboset ? Diayat 30 disebutkan bahwa dia tidak menuntut harta yg sudah diserahkan kepada Ziba, sebab dia sudah berbahagia dengan hartanya saat ini yaitu kepulangan raja Daud untuk kembali memerintah Israel. Arti dari kepulangan raja Daud ini lebih dari harta, sebab pasti Mefiboset akan dicukupi keperluan hidupnya, juga namanya akan dipulihkan dari fitnah dan yg terpenting Mefiboset akan semakin dikasihi oleh Daud.

Sikap Mefiboset inilah yg bisa kita tiru yaitu sikap terhadap harta yg tidak kelihatan, Tuhan sendiri mengajarkan sikap ini dalam perumpamaan berikut.

Matius 13:44  "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Tuhan mengajarkan kepada muridNya supaya mencari harta yg terpendam yaitu kerajaan sorga, tapi untuk mendapatkan kewarganegaraan sorga harus ada pengorbanan yg dilambangkan dengan menjual seluruh harta milik yaitu mempersembahkan seluruh hidup ini bagi Tuhan Yesus yg sudah terlebih dahulu mengasihi kita dengan bukti pengorbananNya diatas Golgota, itulah yg disebut persembahan yg hidup.

Seorang murid yg sudah bisa mencapai tingkat persembahan hidup tidak lagi kuatir akan segala sesuatu, bahkan nyawanya sendiri, seperti yg dialami oleh Paulus berikut ini.

Filipi 1:21  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Bagi orang dunia ini mati adalah kengerian yg tidak terkira, hilanglah semua harapan, tahta dan harta milik, suatu keadaan yg sedapat mungkin dihindari. Tetapi bagi orang percaya kematian adalah keuntungan, sebab saat itulah dimulai semua harapan, tahta dan harta yg kekal di kerajaan sorga, yaitu semua yg sudah dijanjikan oleh Tuhan Yesus, Juru Selamat kita.

Hal kedua yg bisa kita contoh dari sifat Mefiboset ini adalah walau diperlakukan tidak adil, dia tidak membalas atau menaruh sakit hati / kepahitan. Seringkali dalam hidup ini kita diperlakukan tidak adil bahkan difitnah, apa reaksi kita ?

Sikap yg benar dari Mefiboset ini bisa kita tiru, yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Roma 12:21  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Mefiboset tidak menuntut Ziba yg telah memfitnahnya dan tidak menuntut hartanya dikembalikan, bahkan dia memberikan semua harta seperti yg telah diputuskan oleh Daud sebelumnya. Lalu apakah Mefiboset sekarang hidup miskin dan berkekurangan ?. Tentu saja tidak, Mefiboset adalah salah seorang yg hidupnya dijamin oleh raja Daud, dia dianggap anak angkat oleh raja, tentu saja hidupnya akan berkecukupan bahkan bisa dikatakan berkelimpahan.

Bila kita taat melakukan hukum (Logos) dan perkataan (Rhema) Allah pastilah hidup kita tidak akan berkekurangan, sebab Allah setia dengan perjanjianNya, Dia akan menggenapi semua janjiNya kepada kita, bahkan Dia menjamin tidak ada sesuatu apapun yg sanggup merebut kasih setia Allah itu dari kita.

Roma 8:35  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
38  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39  atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.