Minggu, 25 September 2011

RAMALAN PRESIDEN RI

Bagi Anda penganut kepercayaan Kejawen atau suka mengikutinya dan sedang bertanya-tanya siapakah presiden RI berikutnya setelah SBY, mungkin sekarang telah terungkap. Bagi Anda yang masih baru untuk mengetahui mengenai NOTONOGORO izinkan saya menjelaskan.


Telah menjadi rahasia umum bahwa NOTONOGORO yang dikumandangkan Joyoboyo merupakan nama-nama pemimpin negeri ini. NO yang pertama mengacu kepada Presiden RI pertama: Bapak SoekarNO. Berikutnya TO mengacu kepada Presiden RI ke-2: Bapak SoeharTO. Dan NO yang kedua mengacu kepada Presiden RI ke-6: Bapak Susilo Bambang YudhoyoNO.

Anda tentu bertanya, mengapa Presiden RI ke-3, ke-4 dan ke-5 tidak diperhitungkan? Hal ini dikarenakan bahwa NOTONOGORO hanya mengacu kepada pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat dan sejarah telah mengatakan bahwa Presiden BJ Habibie, Presiden Gus Dur & Presiden Megawati sejak awalnya tidak dipilih langsung oleh rakyat. Atau hanya Presiden yg mampu menjabat penuh selama 5 tahun.

Sekarang setelah NOTONO masih ada GORO. Pertanyaannya, siapakah GORO? Apakah GORO mengacu pada sebuah situasi atau keadaan yang penuh kekacauan (goro-goro) atau memang sosok persona yang memiliki nama berakhiran GO & RO atau GORO sekaligus?

Jika diangkakan, NOTONOGORO berjumlah 4 yang artinya bahwa NOTONOGORO hanya terdiri dari 4 orang pemimpin dan sekarang telah ada 3 orang dan masih ada 1 lagi. Dengan demikian berarti GORO hanya untuk 1 persona saja. Namun jika Anda berpikir siapakah tokoh di republik ini yang memiliki nama berakhiran GORO, tentu tidak akan menemukan persona yang berbobot atau layak untuk memimpin bangsa ini. Apakah berarti yang terakhir benar-benar dipimpin oleh situasi yang begitu kacau sehingga GORO yang terakhir hanya menyisakan goro-goro bagi bangsa ini?

Sekarang coba cermati 7 SATRIO dari Ronggo Warsito berikut ini:

Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :

SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai SOEKARNO, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.

SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai SOEHARTO, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ HABIBIE, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.

SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. ABDURRAHMAN WAHID, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.

SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai MEGAWATI SOEKARNOPUTRI, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.

SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.

SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Hyang Kuasa (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada tuntunan Widdhi, Om Awighnamastu, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.

Dari pencermatan di atas, ada sebuah kesamaan bahwa masih tersisa 1 persona lagi yang akan memimpin bangsa ini. Dialah Satrio yang ke-7, apakah dia GORO yang dimaksud?

18 Januari 2010, Presiden SBY baru saja menerima marga baru walau sempat dibantah oleh Biro Pers Istana. Marga baru tersebut adalah SIREGAR disamping gelarnya PATUAN SORIMULIA RAJA melalui Lembaga Adat Batak Angkola. SIREGAR memiliki fonem terakhir GAR, sementara NOTONOGORO juga bisa dibaca NATANAGARA. Peristiwa ini seperti menjadi tanda bahwa setelah tahun 2014 nanti Presiden SBY masih sempat memimpin bangsa Indonesia untuk waktu yang relatif singkat sebelum SATRIO ke-7 yang hanya memiliki O atau A.

Jadi NOTONOGORO dijabarkan sebagai berikut SoekarNO, SoeharTO, Susilo Bambang YudhoyoNO SireGAR, SatriO ke-7. Dalam budaya Yunani huruf A (Alpha) adalah huruf pertama, dan huruf O (Omega) adalah huruf terakhir. Kemungkinan besar SATRIO ke-7 yang juga adalah awal sekaligus akhir dari segala sesuatu serta seorang Pinandito yang selalu berjalan (Sinisihan) sesuai dengan Wahyu ilahi. Persona dengan kriteria sempurna ini hanyalah Isa Almasih.

Sumber: Facebook J Windunatha Setia.

CATATAN:
Terkadang saya heran, mengapa ada ramalan yg dilakukan oleh orang yg bukan hamba Kristus dan cocok sampai sejauh ini ? Saya jadi ingat Yeremia 28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN." Jadi ada kemungkinan Joyoboyo dan Ronggo Warsito memperoleh wahyu dari Tuhan atas dasar kemurahan Tuhan sendiri.

Tetapi yang penting disini kedua peramal tsb sama-sama meramalkan bahwa presiden terakhir itu karakternya mirip dengan karakter Kristus dan ingat waktunya sudah dekat sebab urutannya sudah hampir mendekati presiden ke 7.

Karena itu saudara-saudari yg terkasih dalam Yesus Kristus, berjaga-jagalah dan bersiap sedialah selalu untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kalinya. Ingatlah akan nasihatnya dalam Wahyu 22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Selasa, 20 September 2011

TUHAN YESUS SEGERA DATANG

Tuhan Yesus selalu mengatakan Aku datang segera, tidak pernah datang nanti, salah satunya adalah sbb:
Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Wahyu 3:11


Mengapa selalu dikatakan datang segera, padahal di kitab Wahyu ada penjelasan tentang penundaan sbb:
dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi! - Wahyu 10:6
Ayat tersebut membicarakan tentang akhir jaman, tentang kedatangan Tuhan yg ditunda supaya banyak orang bisa beroleh kesempatan selamat karena memang demikian besarnya kemurahan Tuhan.

Dan kenyataan yg ada bahwa waktu wahyu itu diberitakan sampai saat ini sudah berlangsung 2000 tahun, tetapi sampai saat ini Tuhan belum datang juga.

Apakah perlunya kita mengimani bahwa Tuhan Yesus datang segera:

1. MENJADI ORANG YG DIBENARKAN OLEH TUHAN
Adalah penting kita mengimani bahwa Tuhan Yesus datang segera, dengan demikian kita akan menjadi orang yg dibenarkan karena sikap kita, seperti yg dialami oleh bapa Abraham thd Firman sbb:
Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." - Yakobus 2:23

2. SUPAYA KITA SELALU BERJAGA-JAGA DAN SIAP SEDIA
Firman mengatakan bahwa kita harus berjaga-jaga dan siap sedia
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." - Matius 24:44

Kalau kita tidak mengimani Tuhan Yesus datang segera, maka tidak mungkin kita bersikap siap sedia. Tuhan sudah memberi perumpamaan tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh – Matius 25:1-13, perbedaan utama dari dua kelompok gadis ini bukan pada minyak cadangan, tetapi pada persiapan. Dengan adanya persiapan maka 5 gadis bijaksana bisa menyediakan minyak cadangan menjaga kemungkinan penundaan kedatangan mempelai laki-laki, sedangkan 5 gadis bodoh tidak ada persiapan sehingga tidak memikirkan juga tentang minyak cadangan.


3. SUPAYA TIDAK MENJADI SUAM ROHANI
Tuhan Yesus menegur jemaat di Sardis
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.- Wahyu 3:16
Sikap suam terhadap hal-hal rohani akan terjadi kalau kita tidak percaya bahwa Tuhan Yesus datang segera. Dan akibatnya kita akan ditolak Tuhan.

Jumat, 16 September 2011

Tempat yang tepat untuk melihat Allah dengan lebih jelas


Setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah (Yohanes 15:1-2)

Setiap orang tentu tidak ingin bertemu dengan masalah. Semua menginginkan kehidupan yang aman-aman saja tanpa kesulitan.

Ada orang yang cukup bijak yang selalu berusaha untuk menjalani hidup dengan baik, menempuh jalan yang aman, agar terhindar dari masalah.

Atau mungkin selama ini kita merasa telah melayani Dia dengan sangat baik, hidup dijalan yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, jadi pantaslah jika tidak memiliki masalah dalam kehidupan.

Tetapi jika suatu saat ketika Allah mengizinkan masalah itu datang, apa tindakan kita? Bagi saya saat ini, MASALAH ADALAH TEMPAT YANG TEPAT UNTUK MELIHAT ALLAH DENGAN LEBIH JELAS. Oleh sebab itu jangan meremehkan masalah yang ada. Jika Allah mengizinkan masalah itu ada, itu karena ada sesuatu yang sedang Ia persiapkan dalam kehidupan kita.

Mungkin kita akan bertanya, mengapa harus lewat masalah? Karena jika kehidupan berjalan dengan tenang, aman dan penuh dengan berkat, maka hidup kita hanya terfokus pada berkat-berkat Allah dan tidak kepada sumber berkat itu. Bahkan ada kalanya tanpa kita sadari, justru berkat-berkat itu telah menjadi ‘berhala’ yang telah menyita waktu, pikiran, tenaga bahkan seluruh hidup kita.

Untuk itulah Allah kemudian memisahkan kita dan membawa kita ke sebuah tempat yang bernama “Masalah”. Dan disanalah proses pembersihan itu Dia kerjakan. Kadang terlalu sulit untuk mengerti cara Allah mencintai kita. Seakan masalah hidup akan membawa kita pada kehancuran padahal sesungguhnya itu adalah saat dimana Allah dengan kasih dan setia-Nya sedang membersihkan hidup kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Dia.

Firman Tuhan mengatakan, ranting yang sudah berbuah tetap akan dibersihkan supaya ia dapat menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Dan selama ranting itu masih melekat pada pokok anggur yang memberinya kehidupan, maka proses pembersihan itu tidak akan membuatnya menjadi kering apalagi mati.

Tidak penting besar atau kecilnya masalah yang sedang kita hadapi saat ini. Yang terpenting adalah kepada siapa kita melekat. Selama kehidupan kita melekat menjadi satu dengan Allah sumber kehidupan itu maka jangan kuatir menghadapi proses pembersihan yang sedang Dia kerjakan.

Mungkin “tempat” dimana engkau berada saat ini sangat tidak nyaman, karena disana engkau merasa sendiri, merasa tertolak, harus menangis, bahkan mungkin menjerit “dimanakah Tuhan?”

Percayalah bahwa “tempat” yang tidak nyaman bagimu saat ini adalah tempat yang sangat tepat untuk engkau dapat melihat Allah dengan lebih jelas lagi.Mulailah tenang dan biarkan Dia menyelesaikan rencana-Nya dalam hidupmu.